Gedung Peradaban di Jalan Pattiro Tasi, Kota Pare Pare, Sulawesi Selatan, menjadi saksi aktif upaya meningkatkan kualitas guru Al-Qur’an di Indonesia. Laznas BMH, dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, mendorong pelatihan guru mengaji dan muallim selama empat hari itu berlangsung baik.
Dalam even yang berlangsung 22-24 September 2023 dan dihadiri oleh 35 ustadz dan 58 ustadzah dari berbagai kabupaten, gelarn ini benar-benar mendorong peningkatan kapasitas guru mengaji dan mualim dalam mendidik umat tentang Alquran.
Hadir membuka acara Ketua DPRD Kota Madya Pare-Pare, IR.H. Kaharudin Kadir.
Dalam sambutannya ia menekankan pentingnya Al-Qur’an sebagai pedoman hidup manusia.
“Tanpa pedoman, manusia akan berbuat sekehendak hawa nafsunya. Karena itu, kami di DPRD Kota Pare Pare sangat mendukung program pelatihan ini,” ujarnya.
Sebagai bentuk dukungan nyata, beliau pun meresmikan launching Studio Dakwah Gedung Peradaban dan siap mendukung keberlangsungannya.
Para peserta pelatihan diberi kesempatan mendapatkan materi berkualitas dari instruktur nasional.
Ustadz Iwan Abdullah M.Si misalnya, dari Korps Mubaligh Hidayatullah Jakarta memberikan materi tentang arah kebijakan strategis dakwah, manajemen halaqah, hingga pengembangan materi taklim.
Selain itu, ada Ustadz Muhdi Muhammad, S.Sos.I, instruktur nasional Al Hidayah Jakarta, berfokus pada metode mengajar Al-Qur’an yang kreatif, makhorijul huruf, tajwid, dan tafsir.
Drs. Nasri Bukhori, Ketua DPW Hidayatullah Sulawesi Selatan, juga memberikan pencerahan mengenai kandungan QS Surah Al Isro 82, menekankan bahwa Al-Qur’an adalah rahmat dan petunjuk bagi umat manusia.
Menurut Rezkiaman, panitia acara, pelatihan ini hanya salah satu dari serangkaian pelatihan yang akan diadakan beberapa kali dalam setahun. “Kami ingin mencetak lebih banyak guru Al-Qur’an berkualitas, dan rencananya pelatihan serupa akan kami bawa ke berbagai kabupaten,” tambahnya.
“Dengan pelatihan ini, diharapkan semakin banyak umat yang mendapatkan pencerahan dan hidayah melalui Al-Qur’an. Pelatihan yang terpola dan sistematis ini merupakan langkah maju menuju masyarakat yang lebih religius dan berilmu,” tutur Kadiv Program dan Pemberdayaan Laznas BMH Sulsel, Basori Shobirin.*/Herim
