Saat dunia riuh dengan berbagai diskusi dan kegiatan, ada sekelompok anak muda yang mendedikasikan hidup mereka untuk menghafal Al-Qur’an. Bagi mereka, kitab suci bukan sekadar bacaan, tapi sumber kekuatan, penuntun hidup, dan teman setia dalam perjalanan spiritual. Namun, tak semua santri seberuntung itu. Banyak di antara mereka berasal dari keluarga sederhana, yang bahkan kesulitan untuk memiliki Al-Qur’an sendiri.
Namun, di Pondok Pesantren Al-Amin, Gorontalo, Selasa (10/9/24) lalu, secercah harapan datang menyapa. Baitul Maal Hidayatullah (BMH) hadir membawa semangat baru, memberikan Al-Qur’an kepada para santri penghafal Al-Qur’an.
Suasana haru dan bahagia terpancar dari wajah-wajah mereka. Rengga Marupa, seorang santri yang telah menghafal 10 juz, tak bisa menyembunyikan senyum sumringahnya. “Ini adalah hadiah spesial yang berarti bagi kami,” ungkapnya dengan mata berbinar. Al-Qur’an baru ini bukan hanya sekadar buku, tapi juga simbol dukungan dan motivasi untuk terus berjuang meraih impian menjadi seorang hafiz.
Hamdilah, Kadiv Program dan Pemberdayaan BMH Gorontalo, menjelaskan bahwa program ini adalah wujud kepedulian nyata bagi para santri. “Semoga dengan Al-Qur’an baru ini, semangat para santri semakin kuat,” harapnya.
Al-Qur’an baru ini menjadi lebih dari sekadar lembaran kertas. Ia menjadi jembatan antara impian dan kenyataan, antara keterbatasan dan peluang. BMH telah membuktikan bahwa kepedulian dan dukungan bisa membuka pintu bagi generasi muda untuk meraih cita-cita mereka, menjadi generasi yang cinta Al-Qur’an dan mampu memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.
Di balik senyuman para santri, tersimpan harapan besar untuk masa depan yang lebih baik. Mereka adalah generasi penerus bangsa yang akan membawa cahaya Al-Qur’an ke tengah-tengah masyarakat. BMH, dengan programnya yang penuh kasih, telah membantu menyalakan semangat itu, memberikan mereka kesempatan untuk belajar, bertumbuh, dan menjadi insan yang bermanfaat bagi sesama.*/Herim