Laznas BMH dengan program pembinaan mualaf baduy menempatkan dai tangguh di lokasi sebagai pendamping kemajuan beragama Islam para mualaf, yaitu Ustadz Supriyanto.
Belakangan karena perjalanan waktu, Ustadz Suprianto menemukan mesin air sumur bor mati.
“Setelah dicek ternyata rusak. Harus diganti dengan mesin yang baru,” ungkap Ustadz Suprianto.
Kerusakan mesin itu akan berdampak pada kelangsungan ibadah dan kebutuhan sehari-hari mualaf Baduy yang berada di Kampung Ciater, Desa Cibungur, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
“Ada 40 rumah di kampung muallaf ini yang membutuhkan air. Bagaimana ini jamaah bisa mendapatkan air di rumah dan untuk berwudhu di masjid,” ungkap Ustadz Suprianto khawatir.
Namun pertolongan Allah, H. Kodiran yang merupakan Dewan Penasehat di Masjid Al-Muhajirin Jl. Taman Krakatau No.12 C, Waringinkurung, Kec. Waringinkurung, Kabupaten Serang, Banten langsung memberikan bantuan.
“H. Kodiran dan beberapa pengurus DKM langsung menuju ke lokasi untuk menyampaikan bantuan mesin air dari para jamaah Masjid Al-Muhajirin.
“Alhamdulillah para jamaah sangat antusias bersedekah untuk membantu pengadaan mesin air bagi para mualaf Baduy, semoga ini bermanfaat,” Ucap H. Kodiran menyampaikan amanah jamaahnya.
Atas bantuan tersebut Kepala Divisi Program dan Pendayagunaan BMH Perwakilan Banten, Roni Hayani sangat menyambut baik bantuan itu.
“Kami dari BMH sangat berharap terus terjalin kolaborasi dan sinergitas dari berbagai pihak untuk membangun dan membina saudara mualaf suku Baduy di sini. Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Perjalanan masih panjang karena itu bersinergi, berkolaborasi bahkan berjama’ah sangat kita butuhkan bersama,” ungkapnya.*/Herim
