Perjalanan 5 jam dan 135 kilometer dari Medan membawa Tim BMH Sumatera Utara ke Desa Pulo Tebu, Kabupaten Karo. Di tengah perbukitan, mereka menemukan Masjid Nurul Huda, simbol keimanan warga muallaf yang kini memprihatinkan. Atap bocor, dinding rapuh, dan halaman becek menjadi pemandangan sehari-hari.
Meski minoritas, umat Muslim di Pulo Tebu menjaga toleransi dengan kokoh. Masjid ini bukan hanya tempat ibadah, tapi juga pusat kegiatan sosial, bahkan dikelilingi komunitas Kristen. Namun, kondisi masjid yang semakin memburuk mengancam keselamatan dan kenyamanan jamaah.
Warga bertekad merenovasi, namun keterbatasan dana menjadi kendala. Penghasilan dari pertanian tak cukup untuk mewujudkan masjid baru yang layak.
“Mereka berharap uluran tangan dari kita semua, agar Masjid Nurul Huda dapat kembali berdiri tegak, menjadi tempat berlindung bagi jiwa-jiwa yang mencari ketenangan,” tutur Kadiv Program dan Pemberdayaan BMH Sumut, Ali Osman.*/Herim
