Setiap yang Allah dan Rasulnya perintahkan pasti tersimpan hikmah. Sebagai agama yang sesuai fitrah manusia, aturan Islam selalu berdampak positif. Salah satunya berkenaan dengan perintah zakat. Di dalamnya tersimpan hikmah zakat bagi muzakki yang dapat dirasakan di dunia dan akhirat.
Sebagai makhluk, manusia tak akan pernah bisa hidup bahagia tanpa aturan. Dalam urusan harta misalkan, tanpa adanya mekanisme zakat bisa jadi menimbulkan malapetaka dalam kehidupan. Aturan dalam zakat dapat menekan ketamakan dan meratakan kesejahteraan.
Meskipun harta terkesan berkurang saat dibayarkan untuk zakat, sejatinya ada hikmah luar biasa yang akan didapatkan para muzakki jika rela dalam melakukannya. Apa saja hikmah tersebut?
Apa itu Hikmah?
Sebelum membahas lebih jauh tentang hikmah yang akan muzakki dapatkan, akan lebih baik jika pengertian hikmah diselaraskan terlebih dahulu.
Secara sederhana hikmah adalah sebuah pengertian atau pemahaman yang mendalam terkait manusia, barang dan kejadian atau peristiwa yang berdampak pada keberlangsungan setelahnya.
Dengan demikian hikmah merupakan fenomena yang dirasakan setelah seseorang bersinggungan dengan orang, barang maupun peristiwa.
Dalam hal zakat misalkan, muzakki adalah orang yang mengeluarkan zakat. Ketika dirinya merasakan dampak dari ketaatannya tersebut, itulah yang disebut dengan hikmah.
Dampak hikmah selalu bernilai positif. Baik taat atau maksiat perbuatan yang dilakukan seseorang, hikmah akan selalu menyertainya. Selain itu, hikmah menjadi sarana yang Allah berikan untuk mendorong hambaNya agar terus meningkatkan ketaatan.
Hikmah Zakat Bagi Muzakki
Ketika seorang muslim ikhlas membayar zakat, keutamaan zakat akan dirasakan oleh muzakki sebagai hikmah taat pada syariat. Berikut adalah beberapa diantaranya:
1. Melunakkan Hati
Salah satu dampak terlalu cinta harta menjadikan hati keras. Hal ini memberi pengaruh bagi pikiran untuk hidup dalam keegoisan. Seorang muslim harus mengantisipasi hal ini. Agar keberadaannya di dunia bukan sebagai perusak, namun pemberi manfaat.
Cara efektif untuk melunakkan hati dan menghindarkan diri dari cinta harta adalah dengan memberi. Baik memberi sesuai kewajiban yaitu berzakat, maupun yang sunnah seperti sedekah. Jika dilakukan dengan tulus ikhlas, hikmahnya telah disebutkan langsung oleh Rasulullah.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda yang artinya,
“Jika kamu ingin melunakkan hatimu maka berilah makan orang miskin dan usaplah kepala anak yatim.” (HR Al-Hakim)
Orang miskin hidup dalam kekurangan. Keberadaan mereka telah umum diketahui. Saat memberikan zakat pada mereka, secara tidak langsung muzakki telah mengalihkan perhatian pada mereka. Dengan demikian akan berpengaruh terhadap kejiwaan.
Maka tidak mengherankan jika Agama Islam menjadikan fakir miskin sebagai penerima zakat fitrah. Dalam sebuah riwayat Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘Anhuma berkata yang artinya,
“Rasulullah mewajibkan zakat fitri untuk membersihkan orang-orang yang berpuasa dari perkataan sia-sia dan perkataan kotor, dan juga untuk memberi makan orang-orang miskin. Barangsiapa yang menunaikannya sebelum shalat (hari raya) maka zakatnya diterima. Dan barangsiapa yang menunaikannya setelah shalat (hari raya) maka hanya termasuk sedekah dari sedekah-sedekah biasa.” (HR Abu Dawud No. 1609)
2. Penyempurna Keimanan
Selain itu hikmah zakat juga akan menyempurnakan keimanan seseorang. Saat seorang muslim mengeluarkan zakat, berarti dirinya memiliki kepedulian sosial. Ketika dirinya ikhlas mengeluarkan sebagian hartanya untuk berzakat, menandakan dirinya memiliki cinta dengan saudaranya karena Allah.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda yang artinya,
“Salah seorang diantara kalian tidaklah beriman (dengan iman sempurna) sampai dia mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri.” (HR Al-Bukhari)
3. Jiwa Suci dan Harta Bersih
Selain itu hikmah zakat bagi muzakki akan berdampak pada jiwa dan harta sekaligus. Manfaat zakat fitrah yang dibayarkan akan menyucikan jiwa seseorang, baik dari perkataan kotor dan kemaksiatan. Sedangkan manfaat zakat mal akan membersihkan harta seorang muslim sehingga akan berdampak pada keberkahan hidup.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Surat At-Taubah ayat 103 yang artinya,
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka. Dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan mereka dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu akan (menjadikan) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
4. Menambah Rezeki
Rezeki menjadi hal yang dikejar-kejar oleh manusia tak terkecuali kaum muslim. Meskipun makna rezeki saat ini dipersempit hanya sebatas harta, hikmah zakat bagi muzakki salah satunya akan menambahkan rezeki.
Bisa jadi hikmahnya tak sekedar harta yang bertambah, namun juga rezeki yang lain. Mulai dari kesehatan, anak-anak yang patuh dan sebagainya. Hakikatnya zakat yang dibayarkan akan menjadi nafkah bagi saudaranya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Surat Saba’ ayat 39 yang artinya,
“Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan maka Allah akan menggantinya dan Dialah sebaik-baik pemberi rezeki.”
Hal ini berkaitan erat dengan makna zakat. Selain menyucikan, makna zakat yang lain adalah menumbuhkan. Dengan kehendak Allah, bisa jadi zakat yang dibayarkan akan menumbuhkan pahala maupun rezeki.
5. Selamat di Akhirat
Hikmah zakat terakhir adalah akan menyelamatkan muzakki di akhirat kelak. Hal tersebut karena kerelaannya untuk mengeluarkan harta dengan berzakat. Rasulullah menjelaskan orang yang enggan berzakat akan mendapatkan bahaya di akhirat kelak.
Dalam Kutubus Sittah, para periwayat selain Imam At-Tirmidzi meriwayatkan sebuah hadir. Bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda yang artinya,
“Barangsiapa diberi harta oleh Allah lalu tidak membayar zakatnya, maka hartanya itu akan diwujudkan dengan ular botak yang mempunyai titik hitam. Ular itu akan melilitnya pada hari kiamat, mengambil dengan kedua lehernya lalu berkata, “Aku hartamu, aku simpananmu.”
Itulah beberapa hikmah zakat yang bisa muzakki dapatkan dalam ketaatan menunaikan zakat. Tentu hikmah antara satu muzakki dan lainnya akan berbeda. Allah yang paling mengetahui apa yang dibutuhkan hambaNya.
Mari Zakat Bersama Baitul Maal Hidayatullah
Melihat hikmah zakat yang demikian, sepantasnya menjadi dorongan bagi muslim untuk berzakat. Selain yang telah disebutkan di atas, tentu hikmahnya bagi muzakki masih banyak. Allah Maha Luas KuasaNya.
Apalagi saat ini untuk berzakat sudah semakin mudah. Apapun kesibukan Anda, layanan donasi online yang disediakan oleh Baitul Maal Hidayatullah (BMH) dapat dimanfaatkan. Bahkan tidak hanya untuk berzakat, namun juga amal sosial lain seperti zakat dan infak.
Dengan memiliki alokasi yang banyak, donasi akan disalurkan sesuai keinginan donatur. Dengan demikian para muzakki tetap bisa menyalurkan zakatnya. BMH berpedoman pada Agama Islam terkait aturan pengelolaan zakat, agar sah dan lebih bermanfaat.
Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan zakat, sedekah maupun infak para donatur sebagai pahala yang terus mengalir. Dan terimakasih atas kepercayaannya kepada Kami.