blue-growth-graph-business-chart-data-diagram-success-financial-presentation-background-with-abstract-up-arrow-bar-symbol-finance-marketing-price-statistic-economy-market-profit-investment.jpg

Zakat untuk Kemajuan

Zakat ibarat pupuk yang menyuburkan tanaman di sawah atau kebun

Oleh: Supendi

Zakat merupakan syariat Islam yang secara nyata, baik dalam ruang historis ataupun kekinian, mampu menjadi solusi terhadap permasalahan ekonomi keumatan, bahkan mungkin ekonomi sebuah negara.

Dalam hal “isyarat” urgensi zakat bagi kehidupan peradaban umat kita bisa lihat dari 27 kata zakat yang Allah Ta’ala sandingkan (sejajarkan) dengan kata sholat.

Sebuah “pesan” mendalam bahwa antara sholat dan zakat, umat Islam tidak boleh berjarak, jangan ada gap. Tetapi harus menjadi satu kesatuan.

Kesholehan diri secara vertikal harus juga berdampak nyata terhadap kesholehan diri secara horizontal.  Dan, itu harus kita upayakan, karena hal tersebut merupakan cara Allah menilai apakah kita termasuk orang yang benar-benar beriman dan akan mendapat keberuntungan dari sisi-Nya.

وَالَّذِيۡنَ هُمۡ لِلزَّكٰوةِ فَاعِلُوۡنَۙ

“…dan orang yang menunaikan zakat.”  (QS. Al-Mu’minun: 4).

Kemajuan, seperti kita tahu, dalam konteks kehidupan sosial butuh yang namanya kekuatan modal (kapital). Oleh karena itu Islam mengatur agar uang bisa beredar ke masyarakat luas.

zakat menjadi salah satu solusi alternatif dalam membangun ekonomi umat, sekaligus menciptakan iklim solidaritas sesama manusia. Pasca pandemi Covid-19, dengan kondisi ekonomi terpuruk, zakat mengantisipasi kesenjangan yang terjadi.

Islam adalah agama yang paling banyak penganutnya di negara Indonesia, selayaknyalah kalau umat Islam yang sangat berperan penting di dalam menaggulangi kemiskinan dan memberdayakan umat yang ada di Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Salah satunya adalah bagaimana zakat ini dapat dikelola dengan baik sehingga dapat memberdayakan masyarakat, dengan bekerjasama antara pemerintah dan masyarakat sehingga kegiatan ini dapat berjalan sebagaimana yang kita harapkan, yakni tercipta masyarakat yang adil dalam kemakmuran dan makmur dalam keadilan.

Bisa kita ilustrasikan zakat itu adalah sarana menjadikan harta manusia bermanfaat luas, layaknya pupuk yang menyuburkan tanaman di sawah atau kebun.

Akan tetapi, ketika harta hanya berputar pada kalangan tertentu, masyarakat luas dibiarkan merana, laksana tanaman padi yang tidak dipupuk, maka harta itu akan menjadi sebab bencana besar.

Dalam posisi itu, harta tak ubahnya racun yang menggerogoti stabilitas kehidupan umat, bangsa dan negara. Puncaknya kemajuan hanya jadi impian. Memperhatikan hal tersebut, maka iman yang ada di dalam dada kita, sudah seharusnya mampu menjadi generator bagi terciptanya kemajuan umat, rakyat, agama, bangsa dan negara.

Zakat juga dapat menggairahkan ekonomi dan membuat kegiatan ekonomi masyarakat akan semakin hidup. Semakin besar zakat yang kita keluarkan semakin besar pendapatan nasional dan semakin makmur warga yang berhak.

Nah, bagaimana kita menyiapkan zakat kita di tahun 2024. Jika sudah terhitung, maka segeralah untuk menunaikannya.*

Berita Terkait

Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Merupakan lembaga amil zakat yang bergerak dalam penghimpunan dana Zakat, infaq, sedekah, Wakaf dan Hibah berikut dana sosial kemanusiaan dan Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan, dan melakukan distribusi melalui program pendidikan, dakwah, sosial kemanusiaan dan ekonomi secara nasional.