Silvester namanya, santri kelas VIII di Pesantren Al-Burhan Semarang.
“Ia adalah anak mualaf. Ketika pertama kali datang ke pesantren, ia sama sekali belum mengenal Alquran. Maka belajarlah ia dari Iqra secara tekun,” terang Kadiv Program dan Pemberdayaan BMH Jawa Tengah, Yusran Yauma (13/11).
Seiring dengan berjalannya waktu, kini Silvester menjadi salah satu peserta dalam program pesantren yakni sema’an Alquran yang mengharuskan setiap santri menampilkan bacaan Alquran yang telah dihafalnya.
“Ternyata ia telah menghafal 4 Juz Alquran, sungguh ini adalah wujud nyata kontribusi zakat, infak dan sedekah umat melalui BMH yang secara langsung Laznas BMH sinergikan dengan Pesantren Al-Burhan ini,” imbuh Yusran.
Pencapaian Silvester dan tentu saja seluruh santri yang ada menjadi kebahagiaan keluarga besar Laznas BMH dan juga Pesantren Al-Burhan.
“Terimakasih kami sampaikan kepada seluruh donatur dan muzakki BMH yang terus mendukung kebaikan terutama pendidikan santri melalui BMH. Hal itu terus memberikan hasil perubahan terhadap pencapaian ilmu dan pengalaman santri selama belajar di pesantren ini. Semoga semua kebaikan donatur dan muzakki BMH, Allah berikan balasan yang berlipatganda,” ungkap Ketua Pesantren Al-Burhan, Ustadz Muhlis.
Saat ini setiap hari ada 103 santri yang tekun menimba ilmu di Pesantren Al-Burhan, Semarang.
“Saya sangat bersyukur akhirnya bisa membaca Alquran dan menghafal perlahan-lahan. Terimakasih BMH yang telah berikan beasiswa pendidikan untuk saya dan teman-teman, sejak masuk, biaya pendidikan saya ditanggung pembiayaannya oleh BMH,” tutur Silvester sumringah.*/Herim
