Program peningkatan mutu dan wawasan serta skil dai dalam berdakwah yang digelar oleh Laznas BMH dan YBM BRILiaN dalam wujud “Workshop Dai Tangguh Membangun Negeri” di Pesantren Hidayatullah Depok telah rampung dilaksanakan (15/2).
Hadir menutup acara tersebut, Ketua Dewan Syariah YBM BRILiaN, Prof. DR. Amin Suma, MA.
“Saya merasa dai-dai ini orang yang cerdas. Jadi saya tidak perlu untuk berpanjang lebar di kesempatan ini. Tetapi satu hal, bahwa dalam berdakwah kita berada dalam negara yang majemuk. Oleh karena itu para dai dalam dakwah hendaklah dengan kesantunan, mencegah perdebatan yang tidak perlu serta mengutamakan akhlak,” urainya di hadapan 27 dai se-Indonesia dan tamu undangan.
“Kita adalah umat Islam yang cinta NKRI, mari berdakwah dengan lembut untuk kemajuan. Apalagi kita punya tema memberi makna untuk Indonesia, ini memang tanggung jawab kita kepada negeri ini,” imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut dipilih tiga terbaik yang mendapat penghargaan.
“Yaitu Ustadz Fahrurrozi yang tugas di Bintuni Papua Barat. Ustadz Ali Imron, yang bertugas di RIau. Dan, Ustadz Bima ARdiansyah yang tugas di Suku Anak Dalam,” terang Direktur Program dan Pemberdayaan BMH Pusat, Zainal Abidin.
Pada momen tersebut tampil juga dai dari Kepulauan Mentawai, Ledival Fahruddin.
“Saya sangat merasakan manfaat berupa bantuan motor dakwah dari YBM BRILiaN dan juga BMH. Sedikit ada kisah menarik, kala perjalanan laut dari Kota Padang ke Mentawai. Teman amil BMH gelisah soal waktu Jumatan. Saya bilang, santai saja, Bang. Tidak ada itu sholat Jumat kalau saya belum datang,” tuturnya yang disambut tertawa hadirin.
Ledival Fahrudin memang biasa membina masyarakat mualaf Mentawai. Dan, kala sholat Jum’at ia memimin dengan jama’ah kadang-kadang hanya 3 atau 4 orang.*/Herim
