Kebutuhan air bersih masih menjadi problem serius bagi sebagian masyarakat. Tidak terkecuali dengan masyarakat yang berada di Taman Baca Masyarakat (TBM) Nurus Sibyan di Kp. Pasilian Tegal, Ds. Pasilian RT 001/ RW 003, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang, Banten. Tragisnya ketiadaan air itu juga berdampak terhadap kenyamanan belajar 60 anak yang setiap siang hingga malam belajar mengaji di TBM Nurus Sibyan.
“BMH datang ke TBM Nurus Sibyan untuk melihat langsung kondisi masyarakat, termasuk adik-adik yang aktif belajar di TBM yang sampai hari ini belum memiliki akses air bersih yang memadai. BMH berharap semoga dengan kunjungan ini segera dapat kita mulai program kebaikan di sini berupa sumur bor,” terang Kadiv Program dan Pemberdayaan BMH Banten, Roni Hayani (13/5/24).
Menurut guru dan sekaligus pengurus TBM Nurus Sibyan, Ustadzah Muflihah, murid-muridnya memang sangat terkendala dengan ketiadaan air dan fasilitas MCK umum di area TBM.
“Setiap kali mereka ingin buang air kecil, maka mereka harus pulang. Kami menyediakan tempat tinggal kami, tetapi dalam jumlah yang banyak dan waktu yang nyaris bersamaan, ini juga tidak kondusif, selain anak-anak kami lebih memilih untuk pulang lebih dahulu,” katanya.
“Kami menyadari bahwa untuk air bersih dalam arti yang dikonsumsi cukup sulit di area kami yang dekat dengan laut. Akan tetapi untuk kebutuhan cuci dan mandi setidaknya air sudah jauh lebih baik. Besar harapan kami BMH dapat membantu masalah yang kami rasakan di sini,” imbuh Ustadzah Muflihah.
Andri Gunawan selaku penggerak literasi di Banten berharap kebaikan sinergi BMH dan TBM Nurus Sibyan dapat terwujud dan menular ke berbagai titik TBM lainnya.
“Kondisinya memang seperti ini, air tidak mudah. Ada sumur galian warga, tapi tidak mencukupi kalau untuk keperluan TBM. Meski itu tetap jadi andalan warga di sini. Tapi kami yakin ikhtiar untuk solusi air bersih bisa kita upayakan secara bersama-sama dalam kolaborasi ini,” tuturnya.*/Herim
