Sedekah di bulan Syawal, Sumber: ayobandung.com

Sedekah Syawal, Adakah Tuntunannya Dalam Syariat?

Setelah bulan Ramadhan berlalu, sebagian kaum muslim menurun semangatnya dalam beribadah dan beramal. Padahal semangat keistiqomahan merupakan tanda ketakwaan seseorang. Jika Anda merasa ingin melakukan sedekah syawal, bisa jadi hal itu menjadi satu tanda ketakwaan.

Tujuan diwajibkannya umat Islam untuk berpuasa di bulan Ramadhan adalah untuk menjadi hamba yang bertakwa. Untuk mencapainya juga dianjurkan mengiringi ibadah puasa dengan amalan lain. Amalan shalat tarawih, sedekah dan membaca Al-Quran menjadi amalan yang tidak boleh terlewatkan.

Namun, saat masuk bulan Syawal, bolehkah seorang muslim terus melanjutkan amalannya seperti sedekah secara khusus? Pasalnya jika tidak ada tuntunan dalam Agama Islam, amalan yang dilakukan seorang muslim akan tertolak.

Makna Bulan Syawal

Seringkali bulan Syawal diartikan sebagai bulan peningkatan. Dengan mengaitkannya pada amalan, seorang muslim dianjurkan untuk meningkatkan amalannya di bulan tersebut.

Meski hal itu tidak bisa dipastikan kebenarannya, namun dibenarkan setelah selesai bulan Ramadhan seorang muslim harus tetap istiqomah. Bahkan akan lebih baik jika keistiqomahan tersebut berdampak pada peningkatan dalam beramal.

Bulan Syawal merupakan bulan ke sepuluh dalam kalender Hijriyah. Tetapi namanya telah dikenal jauh sebelum datangnya Agama Islam. Orang-orang jahiliyah memahami bulan Syawal memiliki kaitan erat dengan unta.

Makna bulan Syawal, Sumber: tebuireng.online
Makna bulan Syawal, Sumber: tebuireng.online

Dalam kitab Dalil al Falihin Li Syarh Riyadh Al Shalihin Ibnul ‘Allan Asy-Syafi’i mengatakan,

Penamaan bulan Syawal itu diambil dari kalimat Syalat al-Ibil yang maknanya unta itu mengangkat atau menegakkan ekornya. Syawal dimaknai demikian karena dulu orang Arab menggantungkan alat-alat perang mereka disebabkan sudah dekat bulan-bulan haram, yaitu bulan larangan untuk berperang.

Melalui isyarat unta tersebut, orang jahiliyah beranggapan bahwa bulan Syawal sebagai bulan penuh kesialan. Tetapi setelah datang Agama Islam, Rasulullah malah menganjurkan umatnya untuk beramal di bulan Syawal. Bahkan beliau mencontohkan sendiri dengan menikahi istri beliau di bulan itu.

Beliau mengajarkan amalan yang dilakukannya akan menjadi tabungan akhirat. Apalagi bulan itu datang setelah bulan Ramadhan. Kebiasaan baik di bulan suci sudah sepatutnya dilanjutkan. Terlebih untuk amalan sunnah yang tidak terikat dengan ketentuan waktu dan aturan tertentu.

Bulan Syawal Sebagai Pembuktian

Sejatinya bulan Syawal menjadi bulan pembuktian. Dimana setelah sebulan penuh ditempa di bulan Ramadhan, berhasil atau tidaknya seseorang akan terlihat di bulan Syawal.

Seseorang yang kembali enggan beramal atau malas beribadah menjadi bukti dirinya telah gagal. Sedangkan seseorang yang tetap semangat beribadah dan beramal setelah berlalunya bulan Ramadhan, tanda dirinya berhasil.

Di bulan Syawal dan bulan setelahnya, jika tetap ringan beramal dan beribadah menjadi bukti takwa telah tertanam. Ketakwaan tidak hanya terpancar dari aktifnya seseorang mengikuti tradisi sedekah Syawal, namun kepada keistiqomahan dalam beramal dan beribadah.

Syawal sebagai bulan pembuktian keimanan, Sumber: umroh.com
Syawal sebagai bulan pembuktian keimanan, Sumber: umroh.com

Kepada amalan wajib, orang yang berhasil mencapai takwa akan melakukannya dengan senang hati. Terhadap amalan sunnah, orang yang bertakwa akan menjalankannya dengan ringan dan penuh antusias.

Ketika masuk bulan Syawal memang tidak ada amalan wajib yang harus dilakukan umat Islam. Namun dalam bulan itu terdapat banyak amalan sunnah. Salah satu yang Rasulullah anjurkan adalah puasa enam hari di bulan Syawal.

Dari Abu Ayyub Al-Anshari bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda yang artiny,

Barangsiapa yang berpuasa selama Ramadhan lalu melanjutkannya dengan enam hari puasa saat bulan Syawal, maka seperti berpuasa setahun penuh.” (HR Muslim)

Selain amalan puasa sunnah Syawal, tentu kedudukan amalan sunnah lain juga tidak kalah pentingnya untuk terus dilakukan. Apalagi jika amalan-amalan sunnah itu telah biasa dilakukan pada bulan Ramadhan. Meninggalkannya setelah bulan Ramadhan tentu menandakan ketidak seriusan, bukan?

Sedekah Syawal Ada Tuntunannya?

Secara khusus tidak ada dalil yang mengkhususkan bersedekah hanya di bulan Syawal. Amalan ini sejatinya merupakan amalan umum yang tidak terikat aturan baku. Oleh karenanya, mengadakan acara sedekah khusus di bulan Syawal, terutama dibarengi dengan tradisi yang tidak sesuai dengan syariat Islam tentu tidak dianjurkan.

Sedekah merupakan amalan yang dianjurkan oleh Rasulullah untuk dilakukan kapanpun. Selagi ada kesadaran dan keinginan, seorang muslim sebaiknya segera menyalurkan sedekah tanpa menunda-nunda.

Tetapi meskipun demikian, sedekah yang dilakukan di bulan Syawal memiliki banyak keutamaan. Selain menguatkan rasa empati antar sesama, bersedekah di bulan itu menjadi barometer seseorang dalam mengutamakan anjuran Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Suatu ketika beliau bersabda yang artinya,

Wahai Aisyah, halangilah dirimu dari neraka meskipun dengan sebiji kurma. Karena hal itu bisa menutupi orang lapar dari kelaparan.” (HR Thabrani)

Rasulullah memerintahkan kepada istrinya untuk sedekah meskipun dengan sebiji kurma karena kasih sayangnya. Namun karena luasnya kasih sayang beliau, anjuran kepada istrinya juga berlaku kepada umatnya.

Sedekah sebagai tabungan akhirat, Sumber: sahabatyatim.com
Sedekah sebagai tabungan akhirat, Sumber: sahabatyatim.com

Pada dasarnya keajaiban sedekah rutin tidak hanya menghalangi seseorang masuk dalam neraka. Keutamaannya begitu besar, tidak hanya ketika di akhirat kelak. Keutamaannya juga akan mendatangkan keberkahan dalam kehidupan di dunia.

Jika di bulan biasa saja sudah rajin bersedekah, akan lebih baik sedekah di bulan Syawal lebih meningkat. Selain karena ketakwaan yang diperoleh dari berpuasa di bulan Ramadhan, istiqomah dalam beramal merupakan hal yang disukai oleh Allah meskipun terlihat kecil.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda yang artinya,

Amalan yang paling dicintai Allah adalah amalan yang rutin dilakukan meskipun sedikit.” (HR Al-Bukhari)

Salurkan Sedekah Anda

Melihat banyaknya keutamaan yang akan didapatkan bagi orang yang rajin bersedekah, sebaiknya umat Islam menjadikan amalan ini sebagai amalan andalan. Dengan demikian ketika ingin bersedekah, sebaiknya segera dilakukan. Baik diwaktu bulan mulia maupun bulan yang lain.

Selain itu untuk bersedekah saat ini semakin mudah. Jika Anda memiliki kesibukan yang padat, layanan donasi online yang disediakan Baitul Maal Hidayatullah bisa dimanfaatkan. Hanya menggunakan smartphone dalam genggaman, Anda bisa menyalurkan sedekah dari manapun dan kapanpun.

Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala senantiasa membimbing hati Kita didalam ketaatan. Sehingga selalu ringan didalam menjalankan perintah baik yang wajib maupun yang sunnah.

Berita Terkait

Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Merupakan lembaga amil zakat yang bergerak dalam penghimpunan dana Zakat, infaq, sedekah, Wakaf dan Hibah berikut dana sosial kemanusiaan dan Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan, dan melakukan distribusi melalui program pendidikan, dakwah, sosial kemanusiaan dan ekonomi secara nasional.