IMG_20240605_211424_201.jpg

Santri Pesantren Al-Huda Bersorak Bahagia, Sumur Bor ke-156 dari Laznas BMH Diresmikan di Pamekasan

Kebahagiaan menyelimuti santri dan guru di Pondok Pesantren Al-Huda Sumber Nangka Larangan yang berada di Pamekasan. Suasana itu terukir kala Laznas BMH meresmikan sumur bor ke-156 di Jawa Timur. Sumur bor ini, dengan kedalaman 40 meter, siap memberikan akses air bersih bagi 150 santri di pesantren tersebut pada tanggal 1 Juni 2024.

Peresmian sumur bor dilakukan oleh Ny. Hj. Aisyatul As’adiyah, M.E., pengasuh Pondok Pesantren Al-Huda, bersama para santri yang antusias menyambut fasilitas baru ini.

“Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Laznas BMH atas sumur bor ini. Akses air bersih ini sangat membantu kegiatan sehari-hari dan kesehatan para santri,” ujar Ny. Hj. Aisyatul As’adiyah.

Kadiv Program dan Pemberdayaan BMH Jatim, Imam Muslim, menekankan pentingnya program ini dalam meningkatkan kualitas hidup di pesantren.

“Realisasi sumur bor ini adalah bagian dari komitmen kami untuk menyediakan akses air bersih bagi pesantren dan masyarakat sekitar. Kami berharap program ini dapat meningkatkan kenyamanan dan kesehatan para santri, serta mendukung kegiatan belajar mereka,” kata Imam Muslim.

Dengan adanya sumur bor ini, para santri di Pondok Pesantren Al-Huda Sumber Nangka Larangan kini memiliki akses air bersih yang memadai, yang akan sangat membantu dalam menunjang aktivitas harian dan ibadah mereka.

Dampak Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)

Program sumur bor yang diresmikan di Pondok Pesantren Al-Huda merupakan bagian dari upaya Laznas BMH dalam mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam hal penyediaan air bersih dan sanitasi (SDG 6).

Akses air bersih adalah salah satu faktor kunci dalam meningkatkan kesehatan, kesejahteraan, dan kualitas hidup.

Pertama, untuk terciptanya kesehatan dan kesejahteraan.

Dengan adanya akses air bersih, para santri dapat terhindar dari berbagai penyakit yang disebabkan oleh air yang tidak layak konsumsi. Ini juga berarti peningkatan kesehatan secara keseluruhan dan pengurangan absensi akibat penyakit.

Kedua, mendukung hadirnya pendidikan berkualitas.

Akses air bersih mendukung lingkungan belajar yang lebih sehat dan kondusif. Santri dapat fokus pada kegiatan belajar tanpa terganggu oleh masalah kesehatan atau keterbatasan air.

Ketiga adanya kesetaraan gender.

Sumur bor ini juga berkontribusi terhadap kesetaraan gender (SDG 5) dengan mengurangi beban pekerjaan rumah tangga yang sering kali dibebankan kepada santri perempuan, seperti mengambil air dari sumber yang jauh.

Keempat, dapat mendukung upaya pengentasan kemiskinan.

Penyediaan infrastruktur dasar seperti air bersih berkontribusi pada pengentasan kemiskinan (SDG 1) dengan mengurangi biaya kesehatan dan meningkatkan produktivitas belajar dan bekerja.

“Insha Allah Laznas BMH terus berkomitmen untuk mendukung program-program yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi masyarakat luas, selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan,” ungkap Kadiv Program dan Pemberdayaan BMH Jawa Timur, Imam Muslim.*/Herim

Berita Terkait

Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Merupakan lembaga amil zakat yang bergerak dalam penghimpunan dana Zakat, infaq, sedekah, Wakaf dan Hibah berikut dana sosial kemanusiaan dan Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan, dan melakukan distribusi melalui program pendidikan, dakwah, sosial kemanusiaan dan ekonomi secara nasional.