Hampir dua tahun, Ustadz Jupriadi Solin membimbing 70 santri di Rumah Qur’an Desa Sinangkong, Kecamatan Tebing Tinggi, Serdang Bedagai.
Dari anak-anak TK hingga SMA, mereka belajar Al-Qur’an dengan penuh semangat. Namun, fasilitas sederhana ini menyimpan kendala besar: tidak adanya toilet dan tempat wudhu.
Santri terpaksa menggunakan selang seadanya untuk berwudhu dan bergantian memakai kamar mandi milik Ustadz Jupri.
Kondisi ini sering mengganggu aktivitas belajar.
“Kadang kalau terlalu lama antri, saya pulang dulu dan akhirnya ketinggalan pelajaran,” kata Gilang, salah satu santri.
Ustadz Jupri berharap ada dukungan untuk membangun fasilitas ini.
“Dengan toilet dan tempat wudhu yang layak, proses belajar akan lebih nyaman,” ujarnya.
Rumah Qur’an ini telah membawa anak-anak lebih dekat dengan Al-Qur’an, tetapi tantangan fasilitas menjadi penghalang.
Kadiv Prodaya BMH Sumut, Osman Ali, mengajak semua pihak untuk membantu.
“Melalui zakat, infak, dan sedekah, kita bisa wujudkan harapan ini. Kita bahkan bisa jadikan semua lebih berdampak secara berkelanjutan, terutama atas dedikasi dai tangguh BMH dalam mencerdaskan kehidupan bangsa melalui Rumah Qur’an,” katanya.
Fasilitas sederhana ini akan menjadi hadiah besar bagi santri pejuang Qur’an, mencetak generasi cinta Al-Qur’an di Desa Sinangkong.*/Herim
