Des_MULIA_KELAMBU_2-1.jpg

Resah dengan Perbedaan Usia

Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.

Saya Haidar, bujang (29 tahun)  sudah bekerja. Saat ini, ada seorang gadis yang menarik perhatian saya dan saya jatuh cinta. Dia adalah tipikal pilihan saya. Tapi dari informasi yang saya dapatkan, ternyata dia belum dewasa, terpaut 9 tahun usianya dengan saya. Nah, perbedaan usia inilah yang menjadi masalah bagi saya. Saya mohon nasihat, saran dan arahannya,  saya sudah terlanjur suka. Sekian curhat saya Ustadz, sebelumnya saya mohon maaf dan terima kasih. 

 

  1. Haidar Kemas  | Palembang 

Wa’alaikumsalam Warahmatullah wabarakatuh

Abang Haidar, saya sampaikan terima kasih atas kepercayaannya mau berbagi cerita dan curhat. Saya senang, pemikiran Anda sedemikian dewasa dan bijak. Saya tahu, Anda sedang jatuh cinta. Karenanya, jagalah rasa cinta Anda tetap dalam bingkai syariat agar tidak menimbulkan dosa. 

Disamping besar ujian dan godaannya, rasa cinta juga merupakan fitrah. Menjawab keresahan yang sedang Anda rasakan, maka saya sampaikan sebagai berikut: 

Pertama, bijaklah dalam menyikapi rasa suka. Perasaan suka Anda terhadap gadis itu jangan sampai berlebihan di dalam hati tanpa ikatan yang halal. Godaannya besar, bahkan tidak sedikit yang terseret pada perbuatan zina. Firman Allah SWT, Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.(QS. Al-Isra’: 32)”. 

Anda harus menindaklanjuti dengan langkah ta’aruf, yakni langkah saling mengenal dengan cara yang ma’ruf. Datanglah langsung kepada kedua orang tuanya, lalu Anda utarakan niat baik untuk mengenalnya hingga berlanjut dengan menikahinya. 

Pada saat Anda datang, pastikan bahwa niat Anda benar-benar baik dan tulus karena Allah SWT semata. Sabda Rasulullah ﷺ  yang artinya: “Kalian tidak akan beriman (dengan keimanan yang sempurna) hingga kalian mencintai (bersikap baik) untuk saudaranya, apa yang ia cintai (ingin disikapi baik yang sama) untuk dirinya sendiri” (HR. Bukhari & Muslim)

 

Kedua : Lakukan Shalat Istikharah, yakni satu proses dialog secara vertikal dengan Allah Ta’ala setelah proses ikhtiar yang Anda lakukan, Rasulullah ﷺ bersabda yang artinya, “Tidak merugi orang yang beristikharah, tidak akan kecewa orang yang bermusyawarah dan tidak akan miskin orang yang hidupnya hemat”. (HR. Thabrani dari Anas). 

Proses ini akan menuntun Anda menuju pada ketentraman pikiran dan jiwa. Agar kelak dibimbing Allah menuju hidup yang sakinah, mawaddah warahmah (ketentraman, kasih sayang dan limpahan anugerah).

Ketiga : Pastikan Anda ketahui tanda-tanda keshalihannya, tentunya dapat Anda ketahui dari informasi kedua orang tuanya saat ta’aruf. Di antaranya dari kesiapannya menerima Anda sebagai pendamping hidupnya kelak, mau belajar meniti kehidupan bersama dalam mendidik anak-anak Anda dan selalu meningkatkan kemampuannya secara ilmu agamanya, karena itulah bekal akhirat

Nabi ﷺ bersabda, yang artinya: “Perempuan yang terbaik adalah bila engkau melihatnya menyenangkanmu, bila engkau perintah mematuhimu, bila engkau beri janji mengiyakanmu, bila engkau pergi ia menjaga dirinya dan hartamu dengan baik.” (H.R an-Nasa’i).  

Keempat : bila ternyata keresahan Anda terbukti, jalan keluarnya adalah, persiapkan diri Anda untuk lebih bersabar dan lebih membimbingnya dalam berumah tangga nanti. 

Dan untuk Anda pilihannya hanya dua, siap melakukannya dengan penuh kesabaran atau Anda batalkan dan pilih wanita lainnya.

Selamat berjuang dan sambutlah keberkahan yang akan Allah anugerahkan kepada Anda. Wallahu a’lam.* 

 

Wassalamu’alaikum Warahmatullah wabarakatuh

Berita Terkait

Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Merupakan lembaga amil zakat yang bergerak dalam penghimpunan dana Zakat, infaq, sedekah, Wakaf dan Hibah berikut dana sosial kemanusiaan dan Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan, dan melakukan distribusi melalui program pendidikan, dakwah, sosial kemanusiaan dan ekonomi secara nasional.