Suara merdu mengaji yang bergema dari santri tahfidz Hidayatullah Muntilan, Magelang mengisi udara di ruangan yang menjadi tempat pelaksanaan program Muharram Bangkit yang diselenggarakan oleh BMH pada Jumat itu (29/7).
Saat mendekati adzan Maghrib, santri putri yang hadir mulai bersiap untuk makan buka puasa Asyura yang telah disediakan oleh tim Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Yogyakarta.
Syai’in Kodir, sebagai kepala divisi program BMH Yogyakarta, mengungkapkan bahwa acara tersebut merupakan bagian dari program Muharram Bangkit yang diselenggarakan oleh Laznas BMH.
“Program Muharram Bangkit menghimpun semangat dan momen berkah di bulan Muharram ini. Salah satu kegiatan utamanya adalah penyaluran buka puasa. Alhamdulillah, acara petang ini berlangsung dengan baik,” kata Syai’in.
Pada kesempatan yang sama, pimpinan pesantren tahfidz Hidayatullah Muntilan, Ustadz Muhammad Arifin, menyatakan rasa syukurnya atas dukungan yang telah diberikan oleh BMH Yogyakarta.
“Alhamdulillah, BMH selalu hadir di sini untuk menjalankan berbagai program kebaikannya. Salah satu program terbaru adalah penyediaan buka puasa untuk para santri kami yang ada di sini. Kami sangat berterima kasih kepada BMH dan semua donatur yang telah mendukung berbagai program yang dijalankan oleh BMH, semoga menjadi berkah dan kemuliaan,” tutup Ustadz yang dikenal ramah tersebut.
BMH membuka program ini karena membantu buka puasa santri penghafal Quran adalah aksi mulia yang tidak hanya membantu meringankan beban mereka, tapi juga memberi kita kesempatan untuk berbagi dalam kebaikan dan pahala mereka.
“Santri penghafal Quran menjalani kehidupan yang didedikasikan untuk menghafal dan memahami ayat-ayat suci, dan melalui makanan yang kita berikan pada saat berbuka, kita memberikan dukungan yang berarti bagi mereka.
Setiap suapan yang mereka makan untuk memulihkan tenaga, setiap energi yang mereka dapatkan untuk melanjutkan penghafalan mereka, kita turut serta dalam meraih pahala. Ini adalah bentuk amal kebaikan yang mulia, sebuah investasi spiritual yang tak terhingga nilainya,” tutup Syai’in.*/Herim
