student-online-learning-from-home.jpg

Pribadi Pembelajar

Kalau sudah jelas kemauannya, pasti akan selalu ada jalan 

Oleh: Khairul Hibri

Beberapa waktu silam, Amri (sebut saja begitu) bertutur kepada pamannya, Bahar, bahwa, selepas lulus wisuda ia akan terbang ke luar pulau. Ia memutuskan hijrah karena ada panggilan kerja si sebuah lembaga pendidikkan.

“Apa amanah yang akan diberikan oleh lembaga itu?” selidik Bahar.

Namun Amri tidak menjawab secara gamblang. Ia hanya  menjelaskan salah satu tugasnya nanti adalah mengajar di sekolah tingkat dasar.

Selebihnya, masih teka-teki, karena lembaga tersebut berbasis pondok pesantren. Jadi, kemungkinan ia juga akan diminta untuk menjadi pengasuh bagi para santriwati.

Terkait dengan apa yang disampaikan Amri. oleh sang keponakan, Bahar menasehati, agar Amri tidak hanya menerima amanah yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

Bahar berharap Amri bisa mengembangkan disiplin dan keahlian lainnya, karena biasanya kemampuan lebih dan keahlian (skill) akan menjadikan seseorang lebih dibutuhkan daripada orang yang tidak memiliki kemampuan lebih.

Terima Tantangan

Apa yang menjadi nasehat Bahar di atas ada kesesuaian dengan kehidupan di zaman ini.  Tidak sedikit orang, khususnya kawula muda, yang enggan untuk meniti karir karena merasa peluang yang datang, tak sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

Yang sering kita dapati, banyak anak-anak muda maunya harus sesuai keinginan, tanpa mau mencoba tantangan lain. Akhirnya ia sulit mendapatkan pekerjaan, meski peluang itu banyak.

Boleh jadi dengan kekakuan sikap seperti ini akan menjadikan peluang rezeki terbang dan hinggap kepada orang lain yang berani memilih tantangan.

“Sudah, tidak usah ditawarkan ke dia lagi, ia akan menolak. Kita cari orang lain yang mau dan sungguh-sungguh saja, “ demikian kalimat yang sering kita dengar dari orang-orang yang sedang mencari SDM baru.

Lalu apa yang harus dilakukan? “Tak ada rotan akarpun jadi,”  demikian kata pepatah. Maka demikian pulalah sikap kita seharusnya merespon sebuah peluang.

Pertama, tangkap saja dulu apapun itu, selagi baik dan positif. Selanjutnya, kembangkan diri dengan terus belajar untuk bisa dan mampu.

Semakin banyak hal baru yang kita pelajari, maka akan semakin banyak pula ilmu yang akan dikuasai.

Kedua, berani menerima tantangan, dan harus siap untuk belajar. Seiring dengan berjalan waktu, akan berlabuh pada titik tertentu yang itu benar-benar menjadikan kita seorang profesional.

Entah itu terkait dengan kemampuan yang memang kita minati sejak dulu. Atau hal baru yang kita dalami. Ada saja jalannya.

Idza shodaqo al-azmu wa dhoha sabilu (Kalau sudah jelas kemauannya, pasti akan ada jalan)’

Jadi, tumbuhkan dulu kemauan dan tidak sering menolak peluang. Kuatkan tekat belajar, karena siapapun itu, selagi mau belajar, pasti akan menjadi profesional.

“Alah bisa karena biasa,” demikian pepatah Melayu yang sangat masyhur. So, jadilah pribadi pembelajar dan jangan pernah takut menerima tantangan kalau mau meraih kesuksesan.*

Berita Terkait

Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Merupakan lembaga amil zakat yang bergerak dalam penghimpunan dana Zakat, infaq, sedekah, Wakaf dan Hibah berikut dana sosial kemanusiaan dan Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan, dan melakukan distribusi melalui program pendidikan, dakwah, sosial kemanusiaan dan ekonomi secara nasional.