Panduan zakat fitrah lengkap, Sumber: murianews.com

Panduan Zakat Fitrah Lengkap Sesuai Sunnah, Muslim Harus Tahu!

Dalam menggapai ridha Allah, seorang muslim perlu memiliki pemahaman pada syariatnya. Hal ini karena syariat adalah dasar setiap amal dan juga penentu apakah amal tersebut akan diterima atau tidak. Dari banyaknya syariat ibadah praktis, panduan zakat fitrah lengkap jangan sampai terlewat. 

Kedudukan zakat fitrah tidak kalah penting dengan perintah shalat. Bahkan statusnya mengikat seluruh kaum muslim. Jika dalam menunaikannya tidak sesuai syariat, statusnya tidak akan menggugurkan kewajiban dan hanya menjadi sedekah biasa.

Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhuma meriwayatkan sebuah hadits yang artinya,

Barangsiapa yang menunaikan zakat fitrah sebelum shalat maka zakatnya diterima dan barangsiapa yang menunaikannya setelah shalat maka itu hanya dianggap sebagai sedekah diantara berbagai sedekah.” (HR Abu Daud)

Perintah Zakat Fitrah

Panduan zakat fitrah, Sumber: headtopics.com
Panduan zakat fitrah, Sumber: headtopics.com

Perintah zakat fitrah memiliki kaitan erat dengan maknanya. Zakat memiliki makna ash-sholah (perbaikan) dan fitrah bermakna suci. Seorang muslim saat menunaikan zakat fitrah akan menyucikan jiwa sehingga lebih mudah melakukan perbaikan diri.

Dengan demikian orang yang memiliki kecukupan makanan hingga malam hari raya, wajib membayar zakatnya. Hal ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Umar Radhiyallahu ‘anhuma yang artinya,

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mewajibkan zakat fithri dengan satu sha’ kurma atau satu sha’ gandum bagi setiap muslim yang merdeka maupun budak, laki-laki maupun perempuan, anak kecil maupun dewasa. Zakat tersebut diperintahkan dikeluarkan sebelum orang-orang keluar untuk melaksanakan shalat ied.” (HR Al-Bukhari No. 1503)

Dengan Apa Membayarnya?

Untuk mendapatkan keutamaan dan sah menurut syariat, tidak bisa sembarangan dalam menunaikannya. Dari penjelasan di atas, zakat fitrah akan lebih baik jika ditunaikan dengan menggunakan makanan pokok. Kurma dan gandum merupakan makanan pokok di masa Rasulullah.

Jika melihat pendapat ulama Malikiyah, Syafi’iyah, dan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah pembayaran zakat fitrah dapat dilakukan dengan bentuk makanan pokok lain sesuai daerah masing-masing. Namun menurut ulama Hanabilah pembayarannya hanya boleh dengan kurma dan gandum. Lalu bagaimana dengan zakat fitrah dengan uang?

Membayar zakat dengan makanan pokok, Sumber: liputan6.com
Membayar zakat dengan makanan pokok, Sumber: liputan6.com

Para ulama berbeda pendapat berkaitan dalam hal ini. Menurut ulama Syafi’iyah, Hanabilah dan Malikiyah tidak membolehkan menunaikan zakat fitrah dengan uang. Namun menurut ulama Hanafiyah boleh melakukannya.

Jika melihat syarat zakat fitrah, maka lebih utama menunaikannya bukan dengan uang namun dengan makanan pokok. Terlebih jika dalam menunaikannya karena mengharap ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Berapa Takaran Zakat Fitrah?

Dari dalil di atas diketahui bahwa untuk menunikan zakat fitrah hanya diperlukan satu sha’ bahan makanan pokok dari setiap muslim. Jika melihat lebih dalam juga terdapat riwayat lain yang semakin menegaskan hal ini.

Dari sahabat Abu Sa’id Al-Khudri Radhiyallahu ‘Anhuma beliau berkata yang artinya,

Dahulu di zaman Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam Kami menunaikan zakat fithri berupa satu sha’ bahan makanan, satu sha’ kurma, satu sha’ gandum atau satu sha’ kismis.” (HR Al-Bukhari No. 1508)

Takaran membayar zakat fitrah, Sumber: fimela.com
Takaran membayar zakat fitrah, Sumber: fimela.com

Meskipun sama-sama wajib, zakat fitrah berbeda dengan zakat maal. Selain tidak harus menunggu nisab, takaran zakat fitrah bisa dikatakan hanya sebagian kecil dari kepemilikan harta seseorang. Baik miskin maupun kaya tidak menjadi alasan berbedanya takaran.

Sedangkan makna satu sha’ yang dimaksud dalam hadits yaitu seukuran empat cakupan penuh telapak tangan seseorang. Padahal jika dilihat secara seksama, tangan satu orang dengan yang lain akan berbeda ukuran. 

Dengan demikian, menurut panduan zakat fitrah yang lengkap, jika dikalkulasikan dalam ukuran timbangan beratnya kurang lebih 2,5-3kg. Maka ulama bersepakat jika seorang muslim membayarkan zakat fitrah dengan berat 2,5kg beras sudah dianggap sah.

Kapan Zakat Fitrah Dibayarkan?

Waktu pembayaran zakat fitrah sudah dijelaskan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Untuk waktu afdhal telah disebutkan dalam hadits di atas, yaitu sebelum dilaksanakannya shalat Idul Fitri. Namun juga diperbolehkan menunaikannya dua hari sebelum hari raya, bahkan pada awal bulan Ramadhan.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari nomor 1511 terdapat penjelasan yang artinya,

Dan Ibnu ‘Umar Radhiyallahu ‘Anhuma memberikan zakat fithri kepada orang-orang yang berhak menerimanya dan dia mengeluarkan zakatnya itu sehari atau dua hari sebelum hari raya Idul Fitri.”

Shalat Idul Fitri menjadi batas pembayaran zakat fitrah. Tetapi dengan alasan tertentu seorang muslim bisa membayarkannya di awal bulan Ramadhan. Namun tetap lebih baik menunaikannya dalam waktu utama.

Batas membayar zakat sebelum sholat idul fitri, Sumber: liputan6.com
Batas membayar zakat sebelum sholat idul fitri, Sumber: liputan6.com

Kepada Siapa Zakat Fitrah Diberikan?

Secara umum alokasi zakat telah dijelaskan dalam surat At-Taubah ayat 60. Namun zakat fitrah memiliki alokasi yang lebih spesifik. Hal ini untuk mencegah adanya kaum muslim yang meminta-minta pada hari raya.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mewajibkan zakat fithri sebagai makanan bagi orang miskin.” (HR Abu Daud)

Jika menemukan seseorang yang masuk dalam kriteria fakir dan miskin, zakat fitrah bisa diberikan kepadanya. Baik orang lain maupun kaum kerabat. Namun jika tidak memiliki alokasi sasaran, bisa menghubungi amil zakat maupun lembaga zakat.

Jika Tidak Membayar Zakat Fitrah

Dalam panduan zakat fitrah yang lengkap, terdapat kondisi khusus di mana seorang muslim diperbolehkan tidak membayar zakat fitrah. hal tersebut sebagai bentuk kebijaksanaan syariat Islam. Tetapi jika dalam keadaan normal seorang muslim tidak menunaikannya, maka baginya dosa yang besar.

Sebagai bentuk kewajiban, para pakar fiqih sepakat bahwa kewajibannya tidak akan pernah gugur jika seseorang sengaja tidak membayarkannya. Kecuali seorang muslim memang dalam kondisi penerima zakat fitrah.

Melihat manfaatnya yang besar bagi pemberi dan penerima, sebaiknya seorang muslim menunaikan syariat ini. Selain akan mensucikan jiwa, pahala yang besar Allah sediakan bagi hamba yang taat.

Zakat Mudah Melalui Baitul Maal Hidayatullah

Zakat merupakan satu mekanisme penting dalam tegaknya Agama Islam. Saat seorang muslim menunaikannya, berarti dirinya telah berkontribusi dalam menjaga tegaknya agamanya. 

Di tengah era digitalisasi saat ini, semakin mudah dalam membayar zakat. Baitul Maal Hidayatullah sebagai lembaga yang berdedikasi menangani masalah sosial dan dakwah juga telah menyediakan layanan zakat online.

Harapannya fasilitas tersebut dapat dimanfaatkan kaum muslimin sebagai satu jalan merealisasikan ketakwaan. Dan Kami berdoa semoga yang telah donatur berikan menjadikan hidup lebih berkah dan menjadi amal jariyah.

Berita Terkait

Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Merupakan lembaga amil zakat yang bergerak dalam penghimpunan dana Zakat, infaq, sedekah, Wakaf dan Hibah berikut dana sosial kemanusiaan dan Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan, dan melakukan distribusi melalui program pendidikan, dakwah, sosial kemanusiaan dan ekonomi secara nasional.