Mengambil akar dari nilai-nilai spiritualitas dan kemanusiaan yang tercermin dalam peristiwa Isra’ Mi’raj, Madrasah Ibtidaiyah Terpadu Al-Hamid di Jakarta Timur menampakkan eksistensinya secara lebih utuh dan menyeluruh, tidak hanya menjadi pusat pendidikan, tetapi juga pusat kepedulian dan aksi dalam merespons penderitaan di Palestina.
Terletak di Pondok Pesantren Al Hamid, Jl Cilangkap Baru No.01, Munjul, Kecamatan Cipayung, Madrasah ini menjadi rumah bagi 365 siswa yang belajar dan tumbuh di bawah bimbingan kepala sekolahnya, H. Jamroji, S.Ag., M.Pd.
“Isra’ Mi’raj, momen penting dalam perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW, mengingatkan kita akan pentingnya sholat sebagai perintah langsung dari Allah SWT. Dalam sholat yang sempurna, terbentuklah kehidupan yang tertata dan diridhoi Allah SWT,” ungkap H. Jamroji, S.Ag (8/2/24).
Namun, di balik keindahan spiritual ini, kita juga diingatkan akan penderitaan yang sedang dialami oleh saudara-saudara kita di Palestina. Penghancuran lingkungan dan genosida warga Palestina oleh tentara Israel telah mencoreng kedamaian dan martabat kemanusiaan.
Dalam menjawab panggilan kemanusiaan, MI Terpadu Al Hamid mengambil langkah nyata dengan menerbitkan himbauan kepada orang tua siswa untuk turut berkontribusi.
Melalui infaq terbaik yang dikumpulkan dan disalurkan melalui Laznas BMH, madrasah ini berharap dapat memberikan sedikit bantuan dan menunjukkan solidaritasnya dalam perjuangan Palestina untuk kemerdekaan, sejalan dengan semangat UUD 1945 yang menentang segala bentuk penjajahan.
“Insha Allah, aksi kebaikan ini menjadi sinar harapan bagi mereka yang tenggelam dalam kegelapan penderitaan. Dan, kita akan semakin kuat, solid dan terus bersatu untuk membela saudara-saudara kita di Palestina. Alhamdulillah baru-baru ini BMH juga telah sukses mengirimkan bantuan ke Gaza melalui Mesir, sebagai bantuan tahap ke-10 dengan nilai bantuan sebesar Rp. 1 miliar,” ungkap Amil BMH Jakarta, Ahmadi.*/Herim
