Air merupakan kebutuhan mendasar umat manusia dan seluruh makhluk hidup di muka bumi. Namun, sayangnya, tidak semua orang memiliki akses mudah untuk mendapatkan air bersih.
Pesantren Daarun Najah Walantaka yang terletak di wilayah Katepeng, Kelurahan Lebakwangi, Kecamatan Walantaka, kota Serang, Provinsi Banten, termasuk yang mengalami masalah kesulitan akses air bersih.
Akibatnya pesantren yang memiliki sekitar 80 santri itu sehari-hari harus relah antri untuk mendapatkan air, terutama untuk keperluan mandi.
Kondisi itu mengundang keprihatinan Pimpinan Pesantren, Ustadz Dimyati. Sumur tua yang selama ini jadi andalan sudah tidak layak lagi, dan airnya bahkan sering tercemar, terutama saat musim hujan.
Menyadari masalah ini, Laznas BMH Perwakilan Banten segera melakukan assesment ke lokasi. Kepala Divisi Program dan Pendayagunaan BMH, Roni Hayani, menjelaskan, “Kita langsung ke sumurnya, kondisi airnya sudah agak berbau amis.”
Dengan bantuan dari para donatur, BMH kemudian meluncurkan program sumur bor untuk Pesantren Daarun Najah Walantaka.
Kini Ustadz Dimyati sangat bersyukur atas bantuan ini, karena sekarang santri memiliki akses mudah ke air bersih untuk berwudhu, mandi, dan keperluan sehari-hari lainnya.
“Alhamdulillah, sekarang santri sudah mudah mendapatkan air untuk mandi, berwudhu, dan lainnya. Terima kasih kepada donatur BMH yang sudah membantu, semoga Allah membalasnya dengan pahala yang berlimpah,” ucapnya dengan rasa syukur yang mendalam.*/Herim
