Gempa dengan Magnitudo 4,8 telah mengguncang Sumedang. Kejadian itu memicu kerusakan cukup parah terhadap hunian warga hingga fasilitas umum. Menurut pakar, kerusakan itu terjadi karena imbas pusat gempa yang dangkal dan tanah yang lapuk. Selain itu gempa susulan juga terjadi berulang kali.
Laznas BMH pun bergerak cepat dan berhasil menembus titik terdampak gempa paling parah di Sumedang, tepatnya di Kampung Lingkungan, Cipameungpeuk, RT 001 RW 003 Kel. Cipameungpeuk Kec. Sumedang Selatan, Kab. Sumedang, Jawa Barat. Selasa (02/01/2024).
Tim Laznas BMH langsung menyerahkan beberapa jenis bantuan, mulai sembako, makanan ringan, air mineral dan beberapa jenis obat-obatan umum, kepada warga Kampung Lingkungan Cipameungpeuk.
Kadiv Program dan pemberdayaan BMH Jabar Yusep Suhendar mengatakan, “Penyaluran bantuan diserahkan ke Posko bantuan yang dikelola oleh Keluarahan Cipameungpeuk guna menghindari rebutan dari warga terdampak gempa, setelah itu pihak kelurahan yang akan mendistribusikan secara merata bantuan dari masyarakat yang menyumbang.”
Ujang Hijrah selaku Lurah di Cipameungpeuk mengatakan bahwa di wilayahnya adalah titik terparah dari dampak gempa bumi yang menimpa selama 2 hari berturt-turut dari hari Minggu sampai Senin malam.
“Dari data sementara yang tercatat ada 13 rumah yang rusak berat dan 107 rumah rusak ringan, dengan total korban terdampak 120 jiwa,” imbuh Yusep.
Salah satu rumah yang terdampak sangat parah adalah milik Apep yang juga merupakan RT di wilayah itu. Dia beserta anak dan istrinya termasuk korban luka yang cukup parah.
“Saat ini Pak Apep dan keluarganya sedang di rawat di RSUD Kab. Sumedang,” jelas Yusep.
Use Yana salah satu warga yang juga rumahnya rusak berat berharap semoga pemerintah segera mengambil tindakan cepat untuk membantunya supaya rumahnya bisa diperbaiki dan bisa segera dihuni.
“Untuk saat ini warga yang rumahnya rusak mereka tinggal di rumah saudara, tetangga dan sebagian ada yang ditinggal di tenda pengungsian,” tutur Yusep.
Mengenai kebutuhan mendesak saat ini adalah tenda pengungsi, terpal, selimut, tikar, kebutuhan kelompok rentan, makanan siap saji, dan pelayanan kesehatan.
“Laznas BMH masih akan terus memantau dan mengirimkan bantuan susulan, terlebih status tanggap darurat sepekan telah ditetapkan oleh Pemkab Sumedang. Jadi, kita punya kesempatan untuk peduli dan meringankan beban saudara kita di sana,” pungkas Yusep.*/Herim