Dengan misi untuk mendorong generasi yang cerdas lagi taat pada ajaran Qur’an, Laznas BMH kembali mengirimkan Mushaf Al Qur’an ke beberapa TPQ di Desa Ojang dan Desa Langkas, Kec. Reok Barat, Kab. Manggarai, NTT (7/8).
Kepala Laznas BMH Perwakilan NTT, Khairudin menyatakan bahwa inisiatif ini merupakan respon terhadap kebutuhan Al Qur’an di wilayah tersebut yang sangat minim.
“Dari komunitas lokal, Laznas BMH menerima permintaan bantuan pengadaan Al Qur’an. Alhamdulillah, Laznas BMH dapat membantu dengan mengirimkan Mushaf Al Qur’an yang nantinya akan digunakan oleh anak-anak yang belajar di TPQ,” ungkapnya.
Penduduk setempat, seperti Zainudin dari Desa Langkas, dan Komarudin dari Desa Ojang, menyampaikan rasa terimakasih mereka kepada BMH atas bantuan yang diberikan.
“Saya merasa sangat bersyukur atas bantuan Al Qur’an ini dari Laznas BMH. Semoga Laznas BMH dan para donatur terus konsisten dalam membantu umat yang membutuhkan,” kata Zainudin, Kepala TPQ Raudhatul Jannah.
“Kami, penduduk Desa Ojang, sangat berterima kasih dan merasa senang atas bantuan BMH dalam pengadaan Al Qur’an. Keterbatasan kami sebelumnya menjadi penghalang dalam membaca Al Qur’an. Terima kasih sekali lagi,” tambah Komarudin, seorang anggota Jama’ah Baabul Khair semringah.
Khairuddin menambahkan bantuan Al Qur’an oleh Laznas BMH memiliki hubungan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
“Distribusi Al Qur’an mungkin tidak tampak secara langsung terkait dengan SDGs, tetapi melalui pendekatan yang lebih mendalam dan memahami konteks dan dampaknya, kita dapat melihat hubungan yang jelas dengan tujuan global ini.
Tujuan SDGs di antaranya adalah menghadirkan “Pendidikan Berkualitas”. Dalam konteks ini, memberikan Mushaf Al Qur’an dapat membantu mencapai akses yang lebih baik ke pendidikan berkualitas dengan memberikan sumber belajar agama yang penting bagi komunitas di Manggarai, NTT.
Selain itu juga relevan dengan tujuan SDGs pada poin “Mengurangi Ketidaksetaraan”. Dalam hal ini, mengirimkan Mushaf Al Qur’an ke daerah-daerah yang kekurangan akses ke bahan-bahan belajar seperti ini membantu mengurangi ketidaksetaraan dalam pendidikan dan akses ke sumber daya agama. Dengan demikian, inisiatif ini berkontribusi langsung terhadap pengurangan ketidaksetaraan dalam masyarakat,” tutup Khairuddin.*/Herim