Kesulitan ekonomi sebagai dampak pandemi pada 2019 lalu telah menyulut usaha yang dijalankan Sabaruddin Ado dan istri, Ibu Sri Wahyuningsih, terganggu dan akhirnya terhenti dan tidak lagi bisa produksi.
Padahal kala itu, Sri Wahyuningsih sedang mengandung anak pertama. Tambah kondisi rumah yang masih menyewa dan suami bekerja sebagai guru swasta yang tentu saja butuh income tambahan untuk bertahan hidup.
Namun beruntung, mereka tidak patah semangat, upaya untuk meneruskan usaha masih tinggi dan terus mereka jalankan.
“BMH pun hadir membantu menyalurkan bantuan modal untuk mensupport ekonomi mereka agar usaha kue bakpia yang dijalankan dapat kembali berjalan dan berkembang,” terang Koordinator BMH Gerai Berau, Sabliansyah (7/6).
Penyaluran bantuan usaha itu berupa dana segar senilai Rp 3 juta yang diserahkan langsung ke lokasi penerima manfaat di Jl. P. Kakaban, Kec. Tanjung Redeb Kab. Berau Kalimantan Timur.
“Sebelumnya kami hanya sebagai seller dan dapat keuntungan dari bagi hasil penjualan pia. Akhirnya kami coba urus perizinan usaha dan pendaftaran PIRT kembali, mengganti alat produksi dan upaya lain. Alhamdulillah pelan-pelan ikhtiar berjalan,” terang Sabaruddin Ado.
Kini usaha ini berjalan cukup baik. Selain setiap bulan Bakpia mereka didistribusikan ke gerai oleh-oleh, seperti di Toko Sibayak Balikpapan dan Dapur Channel Berau dengan pengiriman sebanyak 70-80 kotak perbulan, produksi rutin juga terus berjalan.
“Kami haturkan terima kasih kepada BMH dan donatur yang membantu kami menjalankan usaha. Sungguh perjuangan ini tidak mudah. Semoga berkah. Aamiin,” ungkap Sabarudin Ado.
“Alhamdulillah, tentu harapan kita semua sama. Semoga usaha yang dijalankan memberi kebaikan bagi penerima manfaat, bernilai amal jariyah bagi donatur dan membawa keberkahan bagi kita semua, syukur-syukur kelak usaha ini berjalan baik dan Sabaruddin Ado dan istri bisa menjadi muzakki,” tutup Sabliansyah.*/Herim