Air merupakan salah satu sumber kehidupan bagi makhluk hidup, bukan hanya manusia tetapi untuk hewan dan tumbuhan juga. Tidak hanya digunakan untuk minum, ketika memasak, mandi, mencuci, hingga membersihkan motor pun kita perlu air. Meskipun demikian, namun ternyata ada beberapa daerah di Indonesia yang mengalami krisis air bersih.
Fenomena krisis air bersih nyatanya sudah menjadi fenomena yang terjadi tidak hanya di Indonesia saja, namun di seluruh dunia. Misalnya seperti Yaman, Yordania, Libya, hingga Afrika Selatan. Sedangkan daerah krisis air bersih di Indonesia masih banyak dialami di sejumlah daerah, misalnya di Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Timur.
Krisis air bersih sendiri merupakan sedikitnya jumlah air yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan manusia. Terjadinya krisis air bersih memberikan pengaruh yang besar terhadap makhluk hidup. Mengapa demikian? Karena makhluk hidup membutuhkan 70% air untuk mencukupi kebutuhannya serta air bersih sangat bermanfaat untuk aktivitas sehari-hari.
Penyebab Krisis Air Bersih di Indonesia
Tidak akan ada akibat tanpa sebab, begitupun dengan krisis air bersih ini. Suatu daerah tidak akan mengalami musibah apabila tidak ada penyebab yang memicu terjadinya hal tersebut.
Banyak penyebab terjadinya krisis air bersih di Indonesia, diantaranya bisa disebabkan karena faktor alam maupun akibat aktivitas manusia. Dibawah ini adalah beberapa penyebab kekurangan air bersih di Indonesia, yakni sebagai berikut:
1. Polusi Air
Penyebab pertama suatu daerah mengalami kelangkaan air adalah karena adanya polusi air. Polusi air atau pencemaran air merupakan peristiwa masuknya zat atau komponen lain ke dalam perairan, baik di sungai, danau, maupun laut. Terjadinya polusi air bisa terjadi karena berbagai hal.
Sebut saja seperti aktivitas rumah tangga sehari-hari yang menghasilkan limbah, aktivitas industri pabrik yang membuang limbah logam berat hingga minyak ke aliran sungai. Disamping itu, aktivitas peternakan membuat air tercemar karena kotoran hewan dibuang ke sungai, hingga kebiasaan masyarakat yang membuang sampah di sungai.
Aktivitas tersebut yang dilakukan secara terus-menerus tentu dapat mencemari aliran air dan dapat mengurangi oksigen dalam air.
2. Terjadinya Kekeringan
Kekeringan merupakan salah satu faktor penyebab krisis air bersih di Indonesia. Terjadinya kekeringan di suatu daerah bisa disebabkan karena jarang turun hujan di daerah tersebut atau dengan kata lain daerah tersebut mengalami musim kemarau yang panjang.
Kondisi tersebut membuat suatu daerah semakin mengalami penipisan jumlah air bersih yang sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
3. Penggunaan Air yang Berlebihan
Seperti yang sudah kita semua ketahui, bahwa segala sesuatu yang berlebihan adalah hal yang tidak baik. Begitu juga dengan berlebihan saat menggunakan air. Seringkali kita tidak bijak dalam menggunakan air untuk aktivitas sehari-hari, seperti mandi, mencuci baju, menyiram tanaman, dan lain-lain.
Menggunakan air secara berlebihan dan tidak bijak ternyata tanpa sadar dapat membuat persediaan air bersih menjadi menipis dan berkurang. Hal inilah yang tentunya harus kita hindari mulai dari sekarang, agar persediaan air bersih tidak menipis dan mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari.
4. Kerusakan Lingkungan
Menebang pohon secara terus-menerus tanpa reboisasi atau penghijauan hutan kembali ternyata juga berpengaruh terhadap berkurangnya persediaan air tanah. Akar pohon yang kuat adalah tempat menyimpan air yang dapat mencegah kekurangan air pada mata air pada saat musim kemarau.
Apabila pohon-pohon tersebut dipotong habis, maka ketersediaan air akan menjadi minim. Dengan adanya reboisasi atau menanam pohon kembali dapat membuat hutan menjadi hijau kembali. Hal tersebut secara tidak langsung bermanfaat sebagai tempat untuk menyediakan air bersih yang bisa digunakan untuk kebutuhan manusia.
Di samping itu, keberadaan pohon juga sangat bermanfaat untuk daerah rawan bencana di Indonesia, karena dapat mencegah bencana banjir dan tanah longsor.
5. Over Populasi
Penyebab krisis air bersih di Indonesia yang terakhir adalah peningkatan populasi atau over populasi. Semakin banyaknya populasi manusia yang ada di Indonesia, otomatis permintaan terhadap sumber daya pun juga akan meningkat juga.
Hal ini membuat tekanan terhadap sumber daya yang tersedia, termasuk juga sumber daya air bersih. Apabila kuantitas air bersih tidak dapat memenuhi banyaknya populasi manusia, maka dampaknya adalah kelangkaan air bersih.
Upaya untuk Mengatasi Krisis Air Bersih di Indonesia
Sebelum ketersediaan air bersih semakin menipis bahkan habis, sebagai masyarakat Indonesia kita harus mampu mengatasi hal tersebut. Karena sejatinya air bersih merupakan salah satu kebutuhan penting bagi manusia, apabila ketersediaan air semakin menipis hal tersebut akan memberikan dampak buruk untuk kehidupan manusia.
Lalu upaya apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi krisis air bersih di Indonesia? Berikut penjelasannya.
1. Menggunakan Air Secara Bijak
Salah satu langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi krisis air bersih adalah dengan menggunakan air secara bijak dan tidak melakukan pemborosan. Langkah ini bisa dilakukan dari hal-hal yang paling sederhana, seperti mematikan kran air apabila sudah tidak digunakan dan juga menghabiskan air minum yang masih tersisa.
Di samping itu, kita juga bisa memanfaatkan air yang sudah digunakan untuk kebutuhan lain, Sebut saja air bekas membersihkan beras bisa kita manfaatkan untuk menyiram tanaman.
2. Membuat Tempat Penampungan Hujan
Air hujan bisa dimanfaatkan sebagai sumber air alternatif dan tambahan untuk kehidupan manusia. Karena alasan itulah, membuat tempat yang bisa digunakan untuk menampung air hujan bisa menjadi salah satu solusi untuk menambah ketersediaan air.
Dengan bertambahnya ketersediaan air yang berasal dari air hujan dapat membantu mengurangi kondisi krisis air bersih yang terjadi.
3. Menjaga Lingkungan
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa akar pohon berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan air bersih yang diserap dari dalam tanah. Semakin banyak pohon maka semakin banyak pula cadangan air yang tersimpan.
Maka dari itu, ketika kita dengan sengaja menebang pohon, kita harus imbangi juga dengan melakukan reboisasi atau menanam pohon kembali. Melakukan reboisasi secara tidak langsung dapat menjaga lingkungan dan juga dapat menjadi upaya untuk mengatasi krisis air bersih.
4. Tidak Membuang Sampah di Aliran Air
Mencegah krisis air bersih bisa kita lakukan dari cara yang paling sederhana, yaitu tidak membuang sampah atau limbah secara sembarangan di aliran sungai. Kebiasaan yang kita lakukan dengan tidak membuang sampah sembarangan dapat mengurangi polusi air yang menyebabkan air tidak dapat dipakai.
Di samping itu, tidak membuang limbah rumah tangga dan limbah pabrik di aliran air juga dapat membantu mengatasi musibah ini. Buatlah tempat khusus yang bisa digunakan untuk menampung limbah pabrik agar air tidak tercemar.
Demikianlah ulasan singkat mengenai krisis air bersih, dari penyebab hingga upaya untuk mengatasinya. Sebagai masyarakat kita harus terus menjaga lingkungan dan sumber daya alam seperti air bersih. Karena itulah yang akan kita wariskan untuk anak dan cucu kita nantinya.
Sebagai sesama masyarakat Indonesia, tentu kita sangat sedih ketika melihat saudara kita mengalami krisis air bersih. Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk membantu mereka yang membutuhkan air bersih. Apabila Anda tidak bisa menyalurkan bantuan air bersih secara langsung, maka Anda bisa membantu dengan cara berdonasi.
Apabila Anda ingin berdonasi untuk saudara-saudara yang terdampak krisis air bersih, Anda bisa berdonasi melalui BHM. Melalui BMH Anda bisa berdonasi dengan mudah melalui donasi online. Selain donasi, Anda juga bisa membayar zakat dengan layanan bayar zakat online yang bisa dengan mudah Anda lakukan dimanapun dan kapanpun.