Des_MULIA_PERADABAN_1-1.jpg

Konsep Pendidikan Islam, Mendidik dengan Keteladanan

Satu keteladanan lebih tajam daripada 1000 penjelasan

Oleh: Dr Nashirul Haq, MA

Salah satu bukti kesempurnaan ajaran Islam dapat dilihat dari setiap konsepnya, selalu ada sosok yang terdepan di dalam keteladanan. Ketika berbicara tentang konsep pendidikan, Islam memiliki sosok teladan yang sempurna. 

Seperti jamak dipahami, dari keteladanan itulah kita memperoleh gambaran gamblang, bagaimana sebenarnya konsep pendidikan Islam dijalankan. Karenanya keteladanan menjadi wasilah pertama dalam proses pendidikan.

Hal ini semakin kuat jika meninjau sisi historis pendidikan Islam, bahwa tarbiyah (pendidikan) dalam Islam tidak bisa dipisahkan dari aspek keteladanan (al qudwah atau al uswah), utamanya dalam hal penanaman adab (ta’dib) sebagai aspek yang sangat prinsip. 

Pembentukan adab tidak cukup hanya berupa penjelasan dan wawasan, banyak bukti sejarah menunjukkan bahwa keberhasilan penanaman adab justru lebih dominan ditentukan oleh keteladanan para pendidik (murobbi). Sebagaimana dicontohkan Rasulullah Muhammad ﷺ.

Keteladanan Rasulullah ﷺ

Keberhasilan Rasulullah ﷺ mengantarkan para sahabatnya menjadi pribadi-pribadi mukmin berkualitas, tidak bisa dilepaskan dari proses pembinaan yang mengedepankan aspek keteladanan, sehingga motivasi para sahabat dalam mengamalkan Islam benar-benar mengacu kepada ucapan, sikap, tindakan dan perbuatan Rasulullah ﷺ.

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. Al-Ahzab [33]: 21).

Keteladanan mendorong seseorang untuk melakukan terlebih dahulu, memberi contoh, sebelum mengucapkan. Demikianlah Rasulullah ﷺ, beliau berbuat dan memberi contoh sebelum menyampaikan, menjelaskan dan memerintahkannya.

Idealnya, beginilah sosok para dai dan guru di tengah-tengah umat, orang tua di depan anak-anaknya, selalu mengedepankan keteladanan.  Ketika Aisyah radhiyallahu ‘anha ditanya tentang akhlak Rasulullah ﷺ, beliau berkata: “Akhlak Nabi ﷺ  adalah al-Qur’an”. (Musnad Ahmad, no. 25302, 42/183. (Hadis shahih li ghairihi; Lihat: Al Bukhari, Shahih al Adab al Mufrad, no. 131, hal. 129).  

Keteladanan Pendidik

Di era sekarang ini, para pendidik harus berjuang untuk tampil sebagai teladan yang baik bagi peserta didiknya. Sebab diakui atau tidak, disadari atau tidak, segala ucapan dan perilaku pendidik akan ditiru dan dicontoh. 

Minimnya keteladanan dari para pendidik dalam mengamalkan ajaran Islam, menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya krisis akhlak dan moral bagi generasi.

Bukan karena peserta didik tidak memadai kecerdasannya, tetapi karena jiwa dan spiritual mereka melihat figur-figur yang tidak layak diteladani. Dan, benarlah ungkapan yang menyebutkan bahwa satu keteladanan lebih tajam daripada 1000 penjelasan. 

Keteladanan harus dihadirkan dalam setiap proses pendidikan, mulai dari rumah, sekolah, komunitas maupun lingkungan dan masyarakat. 

Karenanya, disadari atau tidak, apa yang sering diucapkan oleh orang tua itu juga yang akan terekam dalam benak dan alam bawah sadar anak, sehingga lambat laun anak mengikuti. 

Terlebih ada ungkapan bahwa anak adalah peniru ulung. Jadi sebelum melakukan sesuatu yang dilihat oleh sang anak, orang tua harus mempertimbangkan apakah hal itu baik atau buruk, terpuji atau tercela, pantas atau tidak. 

Jangan sampai usaha mendidik anak ke lembaga pendidikan yang dilakukan penuh perjuangan, justru hancur berantakan karena tiadanya keteladanan di dalam rumah mereka sendiri. Wallahu Ta’ala A’lam.*

 

Berita Terkait

Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Merupakan lembaga amil zakat yang bergerak dalam penghimpunan dana Zakat, infaq, sedekah, Wakaf dan Hibah berikut dana sosial kemanusiaan dan Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan, dan melakukan distribusi melalui program pendidikan, dakwah, sosial kemanusiaan dan ekonomi secara nasional.