Pondok Pesantren Ar Risalah, Parepare, menjadi saksi kolaborasi Majelis Telkomsel Taqwa (MTT) dan Laznas BMH.
Program pemenuhan gizi santri direalisasikan dengan menyalurkan beras sebanyak 375 kilogram.
Bantuan ini terkumpul dalam 15 karung, khusus untuk memenuhi kebutuhan dasar santri.
Kerjasama ini merupakan bagian dari upaya MTT Regional Sulawesi dan Laznas BMH Sulawesi Selatan.
MTT, sebagai organisasi kerohanian Islam di lingkungan Telkomsel, memfasilitasi amanah dari donatur baik hati. Ketua MTT Sulawesi, Bambang Mulyadi, menyampaikan harapannya atas program ini.
“Bismillah, kami berharap kegiatan ini berdampak bagi santri calon pemimpin bangsa. Semoga keberkahan menyertai para donatur,” ujarnya.
Pondok Pesantren Ar Risalah saat ini membina 107 santri dari berbagai tingkatan pendidikan. Sebagian besar santri berasal dari keluarga dhuafa dan mendapatkan subsidi biaya pendidikan. Ketua Yayasan Ar Risalah Parepare, Ustadz Abdul Jabbar, mengungkapkan rasa syukur atas bantuan ini.
“Alhamdulillah, doa terbaik kami panjatkan untuk para donatur. Semoga Allah mengganti dengan rezeki berlimpah,” ungkapnya.
Menurut Ustadz Abdul Jabbar, pondok pesantren membutuhkan 500 kilogram beras setiap bulan.
Bantuan dari MTT sangat membantu operasional pondok dan menjaga kecukupan gizi santri. Ia juga memberikan apresiasi kepada Laznas BMH atas dukungannya.
“Terima kasih kepada donatur MTT. Semoga ini menjadi berkah dan kebaikan bagi kita semua,” tambahnya.
Kadiv Program dan Pemberdayaan BMH Sulsel, Basori Shobirin mengatakan bahwa BMH selalu terbuka untuk bermitra dengan siappaun dalam kebaikan.
“Terutama mendorong kemajuan bangsa dengan melahirkan santri sehat dan cerdas,” tegasnya.*/Herim