Kepala Humas BMH Pusat, Imam Nawawi, hadir memberikan sesi pelatihan jurnalistik filantropi yang digelar oleh Sekolah Amil BMH di Rumah Kreatif, Kalimulya, Cilodong, Depok, Jawa Barat yang diikuti oleh 7 calon amil muda (30/10/24).
Imam yang setiap hari menulis di www.masimamnawawi.com memberikan satu penegasan bahwa produk jurnalistik dalam dunia filantropi memiliki peran strategis.
“Karena produk jurnalistik lahir dari hadirnya implementasi program yang melibatkan masyarakat. Semakin bagus berita, baik kuantitatif maupun kualitatif, akan menjadikan publik trust bahkan menjadi senang untuk terus berdonasi,” katanya menjelaskan.
Lebih dari sebatas melatih skill, Mas Imam mendorong calon amil muda untuk tekun membaca, sehingga memiliki wawasan yang luas yang sangat berguna untuk mendesain produk jurnalistik yang bernilai dan menginspirasi.
Imam memberikan contoh bagaimana dirinya membaca sejarah Bung Hatta yang tetap membayar kuliah putri ke-3-nya yang kuliah di UI. Padahal sebagai proklamator bangsa ia bebas dari SPP alias dapat beasiswa. Namun Bung Hatta memilih tetap membayar.
“Kata putri pertama Bung Hatta agar beasiswa itu bisa lebih tepat sasaran, untuk anak bangsa yang mau kuliah dan terkendala biaya. Ternyata beasiswa itu bisa digunakan oleh dua mahasiswa UI. Fakta sejarah ini bisa dijadikan semangat oleh amil dalam membuat produk jurnalistik, mengingatkan bangsa ini bahwa kita punya sosok Bung Hatta yang sangat peduli terhadap pendidikan tinggi anak bangsa,” urainya.
Secara teknis, Mas Imam kemudian menjelaskan perihal dua jenis produk jurnalistik, yakni berita on the spot dan berita feature yang bergaya cerita atau seperti bertutur.
Dalam rangkaian pelatihan itu, peserta tidak saja mendapat sajian teori, sejarah dan nilai seorang amil yang punya tugas menolong sesama, Mas Imam juga memberikan seluruh peserta berlatih, praktik, menulis berita.*/Nu’man
