Ahmad Sunanul Huda, itulah namanya. Pria asli Lombok ini tidak sempurna seperti umumnya kita.
“Beliau memiliki keterbatasan, tunanetra,” terang Kepala BMH Perwakilan Papua, Sahriadi (6/4).
“Namun beliau selalu semangat dalam dakwah dan pendidikan, utamanya sesuai keahlian beliau mendidik para santri membaca Alquran dengan baik,” imbuhnya.
Usaha gigih Ustadz Sunanul Huda itu telah membuahkan hasil.
“Alhamdulillah sekarang para santri sudah bisa membaca dan menulis Alquran dengan baik,” ungkap Sahriadi.
“Semoga mereka istiqomah membaca dan mengamalkan Alquran,” sambung Ustadz Sunanul Huda.
Di antara mereka ada yang telah fokus menghafal karena syarat menghafal telah terpenuhi, yakni mampu membaca Alquran dengan baik dan benar.
“Sebagian sudah ada yang hafal 2 juz bahkan 5 juz. Tentu ini sangat membahagiakan kami semua,” tambah Ustadz Sunanul Huda.
Meski demikian, pria jebolan Ahlush Shuffah Balikpapan itu mengatakan bahwa semua ini tidak lain karena dukungan Laznas BMH yang konsisten memberikan perhatian kepada dai, guru Quran dan santri penghafal Alquran.
“Kami sebagai dai tangguh dari Papua mengucapkan terima kasih banyak atas sinergi dan kolaborasi antara BMH dengan YBM BRILiaN semoga kedepannya program kolaborasi ini bisa semakin dirasakan oleh para dai di Timur Indonesia dan umumnya di seluruh pelosok negeri ini,” tutur Ustadz Sunanul Huda yang sehari-hari mengajar Alquran di Pesantren Hidayatullah Holtekamp Jayapura, Papua.*/Herim
