Ada hiruk pikuk dan kesukacitaan di kalangan pengurus Pondok Pesantren Al Hijrah Hidayatullah di Masamba, Luwu Utara.
Mereka menyambut dengan gembira penggunaan tempat tinggal santri yang sudah lama ditunggu. Meski belum sepenuhnya selesai, asrama ini telah menjadi tempat tinggal bagi 30 santri.
“Santri yang tinggal dan belajar di pesantren ini sebagian besar berasal dari daerah pedalaman Sulawesi Selatan, termasuk Seko, Rampi, dan daerah lainnya,” terang Kadiv Program dan Pemberdayaan BMH Sulawesi Selatan, Basori Shobirin.
“Asrama baru ini tidak hanya menawarkan perlindungan dari banjir sungai Masamba, tetapi juga menyediakan fasilitas pendidikan yang lengkap bagi para santri,” imbuhnya.
Terbaru, Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal Hidayatullah (Laznas BMH) menugaskan tukang untuk menyelesaikan pembangunan teras depan dan belakang, serta melakukan pengecatan pada dinding dan kusen asrama yang berlokasi di Dusun Kampung Baru, Desa Harapan, Kecamatan Mappedeceng, Luwu Utara.
“Dengan penyelesaian dua tugas penting ini, bangunan menjadi lebih tahan terhadap hujan dan tampak lebih menarik dengan pengecatan baru,” jelas Basori.
Selanjutnya, yang masih menjadi prioritas adalah pembangunan toilet tambahan.
“Dengan hanya dua toilet yang tersedia saat ini, 30 santri harus berbagi dan mengantri dalam pemanfaatannya,” ujarnya.
“Jadi sekarang kita bisa melalui Laznas BMH berpartisipasi dalam mendukung pembangunan asrama ini dengan memberikan donasi untuk pembangunan toilet tambahan. Sebab dalam pesantren asrama adalah kunci, karena di sana ketertiban dan kedisiplinan santri bisa dibangun, termasuk efektif dalam melatih kemandirian santri. Jadi, ini benar-benar sangat penting dan bermanfaat jangka panjang,” tutup Basori.*/Herim
