“Setiap 4 September diperingati sebagai “Hari Solidaritas Hijab Internasional”. Peringatan ini merupakan momentum untuk menyampaikan pemahaman, penghargaan, dan solidaritas terhadap perempuan di seluruh dunia yang memilih mengenakan hijab, serta untuk menghormati hak mereka untuk menjalani hidup sesuai keyakinan dan pilihannya.
Dan, di Hari Senin, 4 September ini, saya dan Baitul Maal Hidayatullah mengirimkan 1200 an Alquran, 1500an hijab dan gamis kepada guru ngaji dan warga muslim di daerah 3T melalui JNE EXPRESS – JNE Bekasi
Terima kasih BMH dan para donatur, terima kasih JNE yang tak henti mendukung #gerakanliterasikangmaman selama ini. Berkah selalu untuk kita semua,” demikian ungkapan dari Kang Maman saat proses loading paket hijab yang siap dikirim ke berbagai pelosok negeri (4/9).
Kepala Humas Laznas BMH Pusat, Imam Nawawi menuturkan bahwa hijab adalah kewajiban dalam Islam bagi para Muslimah. Oleh karena itu peringatan ini bukan sebatas seremoni tetapi manifestasi dari spirit keyakinan yang mendasar.
“Kita tahu, dalam sejarah, hijab menjadi gerakan yang umat Islam perjuangkan, sejak abad ke-19 kala Indonesia masih dijajah Belanda. Dan, ormas-ormas Islam terus mengupayakan itu. Dalam konteks internasional Hari Solidaritas Hijab Internasional adalah dukungan kepada Muslimah global agar mendapatkan haknya menggunakan hijab. Jadi, kita semua penting menguatkan kesadaran dan gerakan ini,” tuturnya.
Beruntung semangat akan hal itu terus terjaga dan meningkat hingga saat ini.
“Terbukti, masyarakat, terutama para donatur Laznas BMH tidak mau kehilangan momentum ini. Bukan saja pada hari hijab dunia sebenarnya, tetapi sepanjang hayat. Sebuah anugerah besar dari Allah bagi kita semua,” tutupnya.*/Herim
