Momentum hari santri, Laznas BMH tidak sebatas menyerahkan bantuan dan penghargaan kepada para santri. Laznas BMH pun ikut menemani para santri melakukan aktivitas menanak masakan tradisional yang dilangsungkan di Pesantren Darul Hijrah, Tanralili, Maros (22/10).
“Para santri memasak makanan kkhas Indonesia dengan perngkat kayu bakar, sebagai simbol sejarah perjuangan. Mereka membuat lontong daun pisang, ketupat daun pandan dan buras daun pisang,” terang Kadiv Program dan Pemberdayaan BMH Sulawesi Selatan, Basori Shobirin.
Makanan itu kemudian dipadukan dengan Coto Makassar yang kaya akan rempah dengan cita rasa khas yang menggugah selera.
“Ini merupakan upaya yang sangat menarik bagi santri menapaktilasi kehidupan perjuangan masa lalu dengan spirit melestarikan lingkungan dengan produk makanan bergizi,” imbuhnya.
Laznas BMH sendiri sepanjang tahun selalu memberikan dukungan dan bantuan kepada santri melalui beragam program. Seperti beasiswa, bantuan logistik dan lainnya.
“Khusus untuk Sulsel Laznas BMH setiap bulannya memberikan bantuan kepada 800 orang santri dengan nilai bantuan Rp. 64 juta. Tentu ini adalah dedikasi umat kepada bangsa melalui Laznas BMH,” tutup Basori.*/Herim