Ustadz Fahrurrozi tak pernah lelah dalam dakwah. Hari demi hari ia habiskan energi dan waktunya untuk berdakwah.
“Sebagian lokasi dakwah di sini harus ditempuh dengan perahu, membelah sungai, muara dan lautan. Seperti kalau ke Distrik Babo, Distrik Kaitaro dan juga Distrik Kamundan,” ujar pria yang juga menjabat sebagai bendahara MUI Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat itu.
Dalam aktivitas dakwah, suami dari Tri Marita Nurokhmah itu juga kerap menjalankan aksi kebaikan. Ia juga menyalurkan amanah kebaikan dari para donatur BMH.
“Selain dakwah seperti biasa, mengajar ngaji, ceramah, mentoring kegiatan dakwah di desa-desa, tidak jarang saya juga membawa amanah dari para donatur BMH untuk disampaikan kepada masyarakat,” ucapnya.
Perjalanan dakwah di Teluk Bintuni selalu menyajikan tantangan tidak biasa.
Terbaru kala hendak berangkat ke Distrik Babo, berjam-jam lamanya perahu tidak bisa berangkat karena cuaca hujan deras disertai angin kencang.
“Kalau pas berangkat mudah saja. Kita putuskan besok pagi jalan lagi. Tapi kemarin posisi pas mau meninggalkan Babo menuju Teluk Bintuni. Kembali lagi ke warga sudah larut malam. Ya, mau apalagi, kadang harus tidur di pelabuhan,” ucapnya sembari tersenyum.
Ustadz Fahrurrozi berharap dakwah semakin semarak pada momentum Idul Adha nanti.
“Semoga ada umat Islam yang mau mengirimkan qurban ke Teluk Bintuni, termasuk untuk warga Muslim di Distrik Kamundan ataupun Distrik Babo,” tuturnya penuh harap.*/Herim