Ustadz Sunanul Huda, dai tunanetra Laznas BMH di Jayapura, telah menjadi panutan bagi para santri yang ia bina. Meski terlahir dengan keterbatasan penglihatan, Ustadz Sunanul Huda tidak pernah menyerah untuk mengejar cita-citanya menjadi dai.
Ustadz Sunanul Huda mulai menjadi dai sejak belia. Ia belajar membaca Alquran secara mandiri, dengan menggunakan huruf braille. Berkat ketekunannya, Ustadz Sunanul Huda kini memiliki kemampuan membaca Alquran yang baik.
Sebagai seorang dai, Ustadz Sunanul Huda memiliki visi untuk mendidik Alquran bagi anak bangsa. Ia berkomitmen untuk mencetak para dai tangguh yang akan menyebarkan ajaran Islam.
Salah satu program yang diselenggarakan oleh Ustadz Sunanul Huda adalah program Diniyah yang digelar setiap pekan. Dalam program ini, Ustadz Sunanul Huda mengajarkan para santri tentang tajwid dan cara membaca Alquran dengan baik dan benar sesuai dengan makhorijul huruf.
“Saya berharap para santri yang saya bina di timur Indonesia ini dapat istikamah dan menjadi anak-anak yang sholeh, serta akan menjadi kader yang berkarakter unggul amanah dan mandiri. Serta menjadi dai tangguh yang akan menampilkan keindahan Islam,” ujar Ustadz Sunanul Huda.
Testimoni dari para santri yang dibina oleh Ustadz Sunanul Huda menunjukkan bahwa mereka sangat terkesan dengan sosok Ustadz Sunanul Huda.
“Ustadz Sunanul Huda adalah sosok yang inspiratif. Ia telah menunjukkan kepada kami bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk meraih cita-cita,” ujar salah satu santri.
Kisah inspiratif Ustadz Sunanul Huda diharapkan dapat menjadi motivasi bagi para penyandang disabilitas lainnya untuk terus berkarya dan meraih cita-citanya.*/Herim