Di tengah kemajuan zaman, masih terdapat wilayah di Indonesia yang kekurangan fasilitas pendidikan. Salah satunya adalah Desa Tanjung Medang, Kecamatan Rupat Utara, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau.
Meski demikian, harapan baru tetap tumbuh di tengah-tengah komunitas minoritas Muslim di pulau tersebut. Semua itu berkat dedikasi Dai Tangguh Laznas BMH – YBM BRILiaN, Ustadz Ali Imron dan tim.
Pulau Rupat, yang penduduknya mayoritas adalah mualaf, anak yatim, dan keluarga yang dhuafa, kini memiliki sekolah Islam pertama dan satu-satunya, yaitu MI Hidayatullah Pulau Rupat Utara.
Ini menjadi suatu keajaiban bagi masyarakat setempat, di mana lapangan pekerjaan tak menentu dan perekonomian terbatas seringkali menghambat proses pendidikan anak-anak mereka.
“Fasilitas yang sederhana, dengan saung sebagai ruang kelas tambahan, menjadi saksi betapa besarnya keinginan anak-anak ini untuk belajar. Sebagai sekolah yang menyediakan pendidikan gratis bagi murid TK hingga MI, MI Hidayatullah mendapatkan minat yang sangat besar dari masyarakat. Bagaimana tidak? Ini adalah sekolah Islam pertama di pulau tersebut,” tutur Ustadz Ali Imron.
Guru-guru relawan dengan semangat juang tinggi mendidik anak-anak ini dengan dasar-dasar Islam, mempersiapkan generasi masa depan yang diharapkan dapat menegakkan peradaban Islam yang mulia.
Kepala Laznas BMH Riau, M. Tauhid, mengungkapkan rasa bangganya, “Ini adalah upaya dai tangguh untuk menanamkan legacy bagi anak bangsa. Kami berharap ini menjadi langkah awal dalam menguatkan gerakan mencerdaskan kehidupan anak bangsa di setiap pelosok negeri.”
Dibalik kesederhanaan fasilitas dan kondisi geografis pulau, semangat dan harapan tetap menyala.
“Kini, anak-anak Pulau Rupat dapat bermimpi lebih tinggi, dengan pendidikan yang ada. Mari kita dukung dan berdoa agar semangat pendidikan di Pulau Rupat terus menyala,” tutup Ustadz Ali Imron.*/Herim