Sumbawa

Dai Tangguh Laznas BMH Cerahkan Masyarakat dalam Pengajian Umum di Desa Karang Dima

Dalam rangka membentuk masyarakat yang religius dan berbudaya, dai tangguh Laznas BMH Ustadz Imam Putra Kirwansyah (31) diundang memberikan pencerahan dalam pengajian umum yang digelar di Dusun Bangkong, Desa Karang Dima, Kecamatan Labuhan Badas, Sumbawa Besar, NTB (5/8).

Acara yang bertempat di Masjid Jami’ Al-Falah ini merupakan kerjasama antara kepala desa setempat dengan seluruh Majelis Taklim Desa Karang Dima dan didukung oleh Laznas BMH.

“Perjalanan dai menuju lokasi memakan waktu sekitar 35 menit menggunakan kendaraan motor,” terang Kadiv Program dan Pemberdayaan BMH NTB, M. Zohri.

Meski demikian, semangat dan antusiasme yang tinggi dari masyarakat setempat menunjukkan bahwa jarak dan waktu bukanlah penghalang untuk berpartisipasi dalam upaya memajukan desa melalui pendidikan agama. Terlebih Ustadz Imam Putra Kirwansyah (31) memang sangat dinantikan oleh masyarakat.

“Alhamdulillah, warga masyarakat sangat antusias dan bersyukur dengan kehadiran dai tangguh Laznas BMH dalam pengajian umum ini,” ucap Kepala Desa Karang Dima Ibrahim Besari.

“Ini adalah momen yang sangat membahagiakan bagi saya. Melihat warga kami begitu antusias, itu adalah bukti bahwa kita bergerak ke arah yang benar,” lanjutnya.

Dengan harapan agar menjadi masyarakat yang religius dan berbudaya, acara ini menjadi wadah penting bagi warga Desa Karang Dima untuk belajar, berdiskusi, dan berbagi pengetahuan seputar agama dan budaya.

“Ini merupakan salah satu langkah strategis dalam upaya pemberdayaan masyarakat desa,” ungkap dai tangguh Laznas BMH di Sumbawa Besar, Ustadz Imam Putra Kirwansyah yang sebelumnya 10 tahun bertugas dakwah di Mataram.

Acara Pengajian Umum ini juga mencerminkan sinergi dan gotong royong antara pemerintah desa dan warga dalam usaha memajukan desa.

“Tentu semangat ini menjadi contoh yang baik dan dapat dijadikan inspirasi oleh desa-desa lainnya di Kabupaten Sumbawa Besar. Karena pendidikan agama bisa terus kita hidupkan,” sambung pria jebolan jurusan Bahasa Inggris Universitas Mataram itu.

M. Zohri menambahkan bahwa kegiatan pengajian umum yang masyarakat melakukan pertemuan umum dan dalam rangka belajar atau berdiskusi tentang agama, memiliki korelasi dengan upaya pencapaian pembangunan berkelanjutan dalam SDGs.

“Hal ini erat korelasinya dengan upaya menghadirkan pendidikan berkualitas bagi masyarakat, pengurangan ketidaksetaraan dalam akses pendidikan, penguatan prinsip-prinsip persaudaraan.

Dan juga, sisi kemitraan untuk tujuan. Karena pengajian umum melibatkan kerjasama antara kepala desa, majelis taklim dan dai, bahkan lembaga seperti Laznas BMH. Jelas ini kegiatan yang harus kita kuatkan bersama,” tutupnya.*/Herim

 

Berita Terkait

Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Merupakan lembaga amil zakat yang bergerak dalam penghimpunan dana Zakat, infaq, sedekah, Wakaf dan Hibah berikut dana sosial kemanusiaan dan Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan, dan melakukan distribusi melalui program pendidikan, dakwah, sosial kemanusiaan dan ekonomi secara nasional.