WhatsApp-Image-2024-01-15-at-16.57.57.jpeg

Dai Tangguh BMH Ustadz Muhammad Nawir dan Kisah Uniknya Dakwah di Yukum Jaya, Lampung Tengah

Ustadz Muhammad Nawir adalah seorang dai tangguh yang memiliki kisah menarik dalam perjuangan dakwahnya di desa Yukum Jaya, Lampung Tengah. Storinya adalah bukti nyata betapa pertolongan Allah senantiasa hadir dalam setiap langkah perjalanan dakwah.

Pada suatu waktu, Ustadz Nawir dan komunitasnya memiliki rencana untuk membeli tanah seluas 2000 meter persegi. Namun, tantangan muncul karena tidak ada akses keluar dari tanah tersebut.

Di tengah kebingungan, sebuah keajaiban terjadi ketika seorang tetangga tiba-tiba bersedia memberikan jalan seluas 3 meter. Mereka berinisiatif untuk menawarkan wakaf tunai seharga Rp 20.000 per meter kepada tetangga tersebut. Tahun 2007, mereka berhasil mendapatkan separuh dari harga tanah tersebut.

“Namun, masalah tak terduga muncul ketika si pemilik tanah mengancam untuk mengambil kembali tanah tersebut jika pembayaran tidak dilunasi dalam waktu seminggu,” tuturnya.

Ustadz Nawir dan komunitasnya berusaha mencari pinjaman, dan dengan berkah Allah, ada seorang dermawan yang bersedia meminjamkan uang yang diperlukan.

Namun, yang membuat mereka terkejut adalah ketika pemilik tanah menghubungi mereka beberapa hari kemudian dan memutuskan bahwa tidak perlu mengembalikan uang pinjaman tersebut.

“Untuk dakwah, Ustadz,” Ustadz Nawir menirukan ungkapan sang dermawan.

Peristiwa ini adalah bukti nyata dari kebaikan dan pertolongan Allah. Kehidupan Ustadz Nawir dan komunitasnya berlanjut dengan semangat dakwahnya.

Membangun Masjid

Mereka kemudian merencanakan untuk membangun masjid. Namun, ada lagi cerita menarik terkait tanah yang ingin mereka beli. Tanah tersebut sebelumnya ditawarkan dengan harga yang sangat tinggi untuk pembangunan gereja. Namun, pemiliknya menolak penawaran tersebut dan hanya bersedia menjualnya kepada komunitas pondok.

Dengan tekad dan keikhlasan, mereka memutuskan untuk membeli tanah tersebut melalui wakaf tunai. Dengan berkah Allah, mereka berhasil membebaskan tanah tersebut hampir separuhnya. Pemilik tanah itu sendiri bahkan mendukung pembangunan masjid dengan uang wakaf yang telah mereka bayarkan.

“Alhamdulillah kini, pembangunan masjid telah mencapai 70% dan tanah wakaf yang masih harus dibayar sekitar Rp.150.000.000,” ungkapnya.

Ustadz Nawir dan komunitasnya berharap agar pembangunan masjid dapat segera diselesaikan dan tanah wakafnya lunas.

“Ini kesempatan bagi para dermawan dan donatur BMH untuk ikut amal jariyah dalam pembangunan masjid ini, semoga Allah lancarkan,” doa dan harapan Ustadz Nawir.*/Herim

Berita Terkait

Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Merupakan lembaga amil zakat yang bergerak dalam penghimpunan dana Zakat, infaq, sedekah, Wakaf dan Hibah berikut dana sosial kemanusiaan dan Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan, dan melakukan distribusi melalui program pendidikan, dakwah, sosial kemanusiaan dan ekonomi secara nasional.