Di tengah hutan belantara dan kebun sawit yang menjulang tinggi, terdapat sebuah desa kecil yang bernama Kunyit. Terpencil dan jauh dari jangkauan masjid-masjid lainnya, Masjid An-Nur di Desa Kunyit adalah satu-satunya yang ada di sana dan menjadi pusat aktivitas keagamaan bagi masyarakat sekitar.
Masjid An-Nur adalah satu-satunya masjid yang terjangkau oleh masyarakat sepanjang jalan poros. Itulah mengapa masyarakat dari desa-desa sekitarnya datang ke Desa Kunyit untuk menunaikan shalat Jum’at.
Dai Tangguh BMH, Ustadz Akmal Arifin, adalah sosok pencerahan bagi masyarakat Desa Kunyit. Dalam lingkungan yang mayoritas terdiri dari pekerja kebun sawit, Ustadz Akmal dengan tekunnya berupaya membawa cahaya Al-Quran ke tengah-tengah mereka.
“Beliau adalah salah satu orang yang rajin pergi ke masjid, terutama untuk shalat Subuh. Jadi kalau saya mau belajar Al-Quran maka harus ikut Subuh berjama’ah,” kata Samula, seorang warga desa yang juga memiliki kebun sawit.
Ustadz Akmal, dengan semangatnya, tidak hanya berkomitmen untuk menjaga kesejukan masjid ini tetapi juga untuk memberikan pendidikan agama kepada masyarakat setempat. Dalam beberapa waktu mendatang, rencananya pelaksanaan shalat tarawih juga akan diadakan di Masjid An-Nur untuk memungkinkan masyarakat dari daerah sekitarnya untuk mengikuti ibadah tersebut.
“Ini adalah langkah kecil, tetapi sangat berarti bagi kami. Masjid ini adalah tempat kami menemukan ketenangan dan pelajaran agama. Terima kasih kepada Ustadz Akmal dan BMH atas dukungannya,” kata Samula dengan tulus.
Dengan semangat dan ketekunannya, Ustadz Akmal Arifin terus membawa cahaya Al-Quran kepada warga Desa Kunyit, membantu mereka memahami dan mengamalkan ajaran agama dengan lebih baik.
“Tantangan dakwah di masyarakat desa seperti ini adalah kesibukan warga dalam mencari nafkah. Karena sebagian besar berladang mengurus kebun sawit. Kalau sudah waktu kerja, mereka kadang kelelahan, sehingga tidak bisa ajeg dalam mengaji. Tetapi kita tetap harus sabar menghadapi situasi itu. Kini Pak Samula sudah masuk Iqra Jilid 3. Semoga ini menjadi berkah bagi masyarakat pedalaman,” ungkap Ustadz Akmal Arifin semringah.*/Herim