Tak ada kata lelah, terutama dalam dakwah. Itulah prinsip hidup Ustadz Ali Imron, dai tangguh BMH di Riau.
“Alhamdulillah, meski akhir tahun, semangat menjalankan program “Magrib Mengaji” tak boleh kendor. Karena dalam kebaikan dakwah kita tidak boleh lelah,” ungkap pria murah senyum itu semringah.
Lokasi Magrib Mengaji sendiri berlangsung di mushola tempat binaan mualaf Ustadz Ali Imron selama ini di Pulau Rupat. Tepatnya di Desa Sukadamai, Kec. Rupat Utara, Kab. Bengkalis, Provinsi Riau.
Program Magrib Mengaji ini ternyata membuat anak-anak senang menjalaninya.
“Mereka semua merasa senang sekali. Bagi mereka akhir tahun itu ya tetap semangat mengaji,” kata Ustadz yang juga akrab disapa Pak Cik.
“Bagi mereka anak-anak yang tinggal di pedalaman itu jauh dan steril dari pengaruh hiruk pikuk kota yg rata-rata hari-harinya tak bisa lepas dari HP, TV dan lain-laninnya,” sambungnya.
Seperti diungkapkan oleh Iwan, anak kelas 3 SD dan berumur 9 tahun . “Saya senang mengaji, saya selalu duduk di tengah sambil khusyuk menghafal ayat Qur’an. Karena saya punya cita-cita menjadi Ustadz, macam Pak Cik,” ujarnya semangat.
Program tersebut berjalan dengan baik dan lancar berkat dukungan umat melalui zakat, infak dan sedekah. Laznas BMH dengan jaringan dai di seluruh Indonesia mendorong anak bangsa cerdas dan berakhlak dengan tekun belajar dan mengaji.*/Herim