Ciri-ciri orang kaya menurut Islam memiliki kriteria tertentu, sumber : pixabay.com

Penting Diperhatikan! Ternyata Begini Ciri-Ciri Orang Kaya Menurut Islam

Anda ingin jadi orang kaya? Jika ditanya demikian tentunya semua orang menginginkannya. Sehingga tidak mengherankan jika banyak orang mengidolakan orang kaya masa kini sebagai inspirator. Beberapa sosok yang sering disebut diantaranya seperti Bill Gates maupun Jack Ma. Namun sebagai seorang muslim, sebenarnya seperti apa sih ciri-ciri orang kaya menurut Islam?

Sebagai agama penyempurna agama-agama terdahulu, tentunya Islam memiliki panduan yang lengkap. Jangankan masalah harta dan kekayaan, dari masalah pribadi hingga bernegara pun ada di dalamnya. Dengan demikian sudah sepantasnya seorang muslim menjadikan agama Islam sebagai pijakan, terlebih jika ingin meraih kekayaan.

Sebagai syarat kekayaan, harta bagi seorang muslim bisa berakibat dua hal. Jika seorang muslim belum memiliki kepribadian Islam, bisa saja kekayaan menjerumuskannya pada maksiat. Namun jika seorang muslim telah berkepribadian Islam, kekayaan bisa jadi manfaat baik untuk dirinya maupun sesama seperti memberi bantuan pengobatan.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seorang muslim harus memiliki alasan kuat untuk menjadi orang kaya. Jika karena dorongan keinginan, hal itu tidak lain adalah karena nafsu. Dengan demikian Islam memiliki pandangan tersendiri terkait hakikat orang kaya.

Ciri-ciri orang kaya menurut Islam memiliki kriteria tertentu, sumber : pixabay.com
Dalam Islam orang kaya tak harus bergelimang harta, sumber : pixabay.com

Ciri-Ciri Orang Kaya Menurut Islam

Tidak bisa dipungkiri bahwa harta kuat dalam menarik manusia untuk memilikinya. Sehingga orang-orang akan saling berlomba untuk mendapatkannya. Bahkan tak sedikit dengan cara yang menyimpang. 

Karena memiliki potensi membawa keburukan pada manusia, Islam memiliki pandangan tersendiri terkait orang kaya. Rasulullah SAW memberi gambaran bahwa orang kaya adalah mereka yang memiliki kekayaan jiwa.

Dari Abu Hurairah ra. Rasulullah SAW bersabda : “ Kekayaan itu bukan soal keberlimpahan harta benda dunia, melainkan kekayaan sejati adalah kekayaan jiwa”. (HR Bukhari dan Muslim)

Dengan kekayaan jiwa, seorang muslim akan melihat kehidupan penuh rasa syukur. Alih-alih ingin mendapatkan harta sebanyak-banyaknya, apa yang dimilikinya pun ingin dia bagi pada sesama. 

Sedangkan untuk memiliki kekayaan sejati ini, faktor utamanya bukanlah berlebihan ekonomi. Melainkan dekatnya seorang muslim kepada ilmu.

Selain hadits tentang orang kaya sejati di atas, terdapat sikap salah seorang sahabat Rasulullah SAW berkenaan dengan harta. Suatu hari Abdurahman Bin Auf pernah berdoa agar dijadikan oleh Allah Ta’ala sebagai orang miskin setelah mendengar berita dari Nabi SAW.

Begitulah keadaan orang Islam yang kaya sebenarnya. Dirinya senantiasa merasa qona’ah dengan apa yang dimiliki. Tidak merasa iri dengan apa yang dimiliki saudaranya. Karena hakikatnya harta hanya sebatas sebagai sarana untuk menjalankan ketaatan. 

Ciri-ciri orang kaya menurut Islam adalah yang memiliki kekayaan hati, sumber : pixabay.com
Dengan kekayaan jiwa seorang muslim akan terus bermanfaat, sumber : pixabay.com

Bagi seorang muslim yang memiliki pemahaman benar, harta hanya di genggaman tangannya. Kemudian dirinya akan berusaha membendung agar harta tak menguasai hatinya.

Pada hakikatnya, setiap makhluk telah dijamin rezekinya oleh Allah Ta’ala. Sehingga tak sepantasnya seseorang mengkhawatirkan kehidupannya. Rasulullah SAW bersabda :

Sesungguhnya seseorang diantara kalian tidak akan meninggal dunia melainkan setelah dia mendapatkan seluruh rezeki (yang Allah tetapkan) padanya secara sempurna. Maka janganlah kalian bersikap tidak sabaran dalam menanti rezeki. Bertakwalah kepada Allah wahai manusia. Carilah rezeki secara proporsional. Ambilah yang halal dan tinggalkanlah yang haram”. (HR Al-Hakim)

Dengan demikian seorang muslim akan terus berhati-hati dalam bekerja meski dirinya niat mendapat kekayaan. Karena bisa saja Allah menyimpan kebaikan saat harta dirasa menjauh. Dan bisa jadi kekayaan yang dimiliki akan berdampak buruk jika segera Allah berikan kepada salah seorang hambanya.  

Kekayaan bukanlah apa yang ada dalam genggaman. Bagi seorang muslim, adanya harta adalah sebagai sarana mengembangkan diri. Kekayaan bagi seorang muslim adalah tingginya rasa syukur yang dimiliki. 

Haruskah Seorang Muslim Kaya?

Meskipun kekayaan sejati bukanlah soal harta, namun jangan sampai seorang muslim menganggap harta harus dijauhi. Sebab dengan memiliki harta kekayaan, seorang muslim bisa memberikan manfaat yang lebih. Di tangan orang yang bertakwa, kekayaan bisa mendatangkan banyak pahala baik untuk bantuan sosial atau membahagiakan santri.

Ciri-ciri orang kaya menurut Islam bukanlah dengan menunpuk harta, sumber : pixabay.com
Muslim dianjurkan menjadi orang kaya baik jiwa dan harta, sumber : pixabay.com

Kembali kekayaan bukanlah sesuatu yang harus dipandang buruk. Sebagai sebuah sarana, semua menjadi tergantung kepada pemakainya. Berkenaan dengan pentingnya seorang muslim memiliki ketercukupan harta, Rasulullah SAW pernah mendoakan sahabatnya :

Ya Allah banyakkanlah harta dan anak-anaknya serta berikanlah keberkahan pada apa yang telah Engkau berikan kepadanya”. (HR Al-Bukhari)

Saat kekayaan telah berada di genggamannya, seorang muslim akan terus memberikan kemanfaatan jika ciri kaya sejati ada padanya. Dirinya akan membahagiakan orang-orang di sekeliling mulai dari keluarga, kerabat, tetangga hingga sesama saudara muslim. Kebermanfaatan hartanya akan mendatangkan keberkahan dalam hidupnya.

Keberkahan adalah kunci utama dalam mengarungi kehidupan di dunia. Hal tersebut tidak akan didapatkan melainkan melalui berbagai amal sholeh, hingga Allah ridho terhadapnya. Saat keberkahan hidupnya dan keluarganya akan senantiasa dipenuhi dengan ketenangan dan kehangatan.

Raih Keberkahan Hidup

Allah SWT telah memaklumkan meskipun harta bisa berdampak kebaikan, namun seorang muslim perlu waspada. Karena jika kekayaan tidak digunakan untuk kebermanfaatan, kekayaan tersebut bisa mendatangkan fitnah. Allah Ta’ala berfirman :

Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu adalah fitnah bagimu. Dan di sisi Allah lah terdapat pahala yang besar”. (TQS At-Taghabun 15)

Dengan adanya peringatan dari Allah tersebut sudah selayaknya seorang muslim mencontoh Abdurrahman Bin Auf dalam menyikapi harta. Dimana beliau menempatkan harta dalam genggaman tangannya bukan dalam hatinya. Sehingga adanya kekayaan tersebut dapat dijadikan sarana untuk meraih keberkahan hidup.

Allah SWT telah memberikan banyak cara untuk menjadikan harta untuk meraih keberkahan. Jika sudah sampai pada batas nisab, ada mekanisme zakat mal. Dan jika belum mencapai batasan tersebut bisa melalui mekanisme lain seperti infak, wakaf dan sedekah.

Baitul Maal Hidayatullah adalah satu dari sekian lembaga sosial yang konsentrasi memperhatikan saudara yang membutuhkan. Sehingga jika anda ingin berbagi kepada mereka, kami siap membantu. Saat ini kami memiliki layanan donasi online untuk mempermudah siapapun yang ingin menyalurkan kepedulian. Semoga Allah Ta’ala memberkahi kita semua. 

Berita Terkait

Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Merupakan lembaga amil zakat yang bergerak dalam penghimpunan dana Zakat, infaq, sedekah, Wakaf dan Hibah berikut dana sosial kemanusiaan dan Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan, dan melakukan distribusi melalui program pendidikan, dakwah, sosial kemanusiaan dan ekonomi secara nasional.