Dalam benak banyak orang, mungkin Muslimat hanya piawai di dapur dan majelis taklim? Muslimat Hidayatullah coba memberikan jawaban pasti. Yakni melalui Pelatihan Fundraising dan Literasi Keuangan Keluarga yang digelar di Gedung Pusat Dakwah Hidayatullah (4-6/9/24), Mushida membuktikan bahwa perempuan juga bisa jadi ‘jagoan’ dalam mencari dana!
Fundraising adalah kegiatan penggalangan dana dalam bentuk uang atau sumber daya lainnya. Kegiatan ini bisa dilakukan dengan berbagai metode, salah satunya adalah telemarketing.
Ustadzah Nenny Setyawati, mewakili Ketua Umum Mushida dalam sambutan, berharap pelatihan ini membuka mata para Muslimat akan potensi mereka dalam fundraising.
“Kita ingin Muslimat tak hanya jadi penerima manfaat, tapi juga penggerak kebaikan. Harapannya melalui pelatihan ini kita semua tercerahkan bagaimana membangun kekuatan finansial keluarga dan organisasi,” ujarnya semangat.
Bahkan, Dirut BMH, Supendi, sampai angkat topi! “Kontribusi Mushida yang diamanahkan melalui BMH sudah mencapai miliaran Rupiah,” ungkapnya bangga.
Wahyu Rahman, Kabid Ekonomi DPP Hidayatullah, mengingatkan bahwa fundraising bukan sekadar mencari uang, tapi juga membangun kemandirian umat.
“Islam mendorong kita untuk produktif, bukan konsumtif. Islam mendorong kita kerja keras, produktif, mapan dan mandiri. Lihat yang harus bayar zakat itu yang punya kekayaan senilai 85 gram emas,” tegasnya.
Bayangkan, Muslimat yang biasanya sibuk mengurus rumah tangga, kini belajar strategi mencari dana ala profesional! Mereka tak hanya ingin mandiri, tapi juga ingin berkontribusi lebih besar bagi umat.
Ini bukan sekadar pelatihan biasa, ini revolusi Muslimat!
Mereka siap menjadi garda terdepan dalam membangun peradaban, membuktikan bahwa perempuan juga punya peran penting dalam memajukan umat dan bangsa.
“Jadi, siapa bilang perempuan hanya bisa di dapur? Di Hidayatullah, mereka juga bisa jadi ‘master’ fundraising,” tegas Supendi memberikan semangat.*/Herim
