Baitul Maal Hidayatullah (BMH) terus berkomitmen untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan zakat, infak, dan sedekah.
Sebagai langkah inovatif, BMH kini menerapkan teknologi blockchain dalam sistem pencatatan donasi yang dilaunching pada Kamis, 28 November 2024 di Bangi Kopi, Jakarta Selatan.
Blockchain, teknologi yang juga mendasari mata uang kripto seperti Bitcoin, memungkinkan pencatatan data yang transparan, aman, dan tidak dapat diubah. Setiap transaksi donasi yang masuk akan tercatat secara detail dan dapat dilacak secara real-time.
Mengapa Blockchain?
Transparansi:
Donatur dapat melihat secara jelas bagaimana donasinya digunakan. Setiap rupiah yang disumbangkan akan tercatat dengan jelas dan dapat diakses kapan saja.
Keamanan:
Data donasi tersimpan dengan aman dan terlindungi dari segala bentuk manipulasi.
Efisiensi:
Proses pencatatan dan pelaporan menjadi lebih efisien, sehingga dana donasi dapat disalurkan lebih cepat.
Bagaimana Cara Kerjanya?
BMH akan menggunakan token donasi sebagai representasi dari setiap rupiah yang disumbangkan. Token ini akan tercatat dalam blockchain, sehingga setiap transaksi dapat dilacak dengan mudah.
Komitmen BMH terhadap Transparansi
Dengan menerapkan teknologi blockchain, BMH ingin memberikan kepastian kepada para donatur bahwa dana yang mereka sumbangkan digunakan sesuai dengan peruntukannya. Kami percaya bahwa transparansi adalah kunci untuk membangun kepercayaan antara lembaga amil zakat dan masyarakat.
Tentang BMH
BMH adalah lembaga amil zakat nasional yang berkomitmen untuk mengelola zakat, infak, dan sedekah secara profesional dan transparan.
BMH telah menyalurkan bantuan kepada jutaan penerima manfaat di seluruh Indonesia, yang akan semakin giat di masa-masa mendatang.*/Herim