Dalam rangka meningkatkan kesadaran dan kemudahan dalam membayar zakat, Baitul Mal Hidayatullah (BMH) Sumatera Utara berkolaborasi dengan Pesantren Hidayatullah Kampus Utama Medan. Kegiatan ini dilaksanakan di Kelurahan Bandar Labuhan, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang belum lama ini.
Lebih dari seribu orang, termasuk warga, guru, pegawai, dan santri Pesantren Hidayatullah Medan, telah berpartisipasi dalam pembayaran zakat, infak, dan sedekah pada hari tersebut.
“Hari ini merupakan momentum yang sangat menggembirakan dengan transaksi zakat dari ribuan orang,” ungkap Prayitno, Kepala Divisi Marketing BMH Sumut.
Salah satu tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memungkinkan para santri melakukan pembayaran zakat secara mandiri, sehingga mereka mendapatkan pengetahuan yang lebih mendalam tentang zakat dan memahami cara pembayarannya.
Attara Zulaikha, santriwati kelas VIII, menyatakan kegembiraannya, “Kami sangat senang dengan kegiatan ini karena bisa membayar zakat sendiri, ini pengalaman pertama kami.”
Firman Hulu, Sekretaris Yayasan, menambahkan, “Ini adalah kali kedua kami mengadakan sinergi ini dengan BMH Sumut. Kualitas pelaksanaan dan keterlibatan santri dalam berzakat semakin meningkat, terbukti dengan jumlah donasi yang juga meningkat dibanding tahun lalu. Kolaborasi ini akan kami teruskan dan kami aim untuk memperluas cakupan kegiatan ini.”
Kegiatan kolaborasi ini tidak hanya fokus pada aspek pendayagunaan zakat tetapi juga pada proses penghimpunannya, dimana dengan berzakat melalui lembaga seperti BMH, muzakki (orang yang membayar zakat) dapat merasakan kenyamanan dan keamanan yang lebih dibandingkan jika membayar melalui kanal lain.
Zakat merupakan salah satu pilar keagamaan yang sangat penting, yang selain sebagai ibadah juga berperan dalam redistribusi kekayaan sosial. Dengan adanya kegiatan seperti ini, BMH berharap untuk terus menguatkan peran zakat dalam memberikan jaminan kemanfaatan sosial yang luas bagi umat.
Kolaborasi antara BMH Sumut dan Pesantren Hidayatullah Medan ini diharapkan menjadi model bagi kegiatan serupa di daerah lain, sehingga lebih banyak lagi masyarakat yang dapat merasakan kemudahan dan kenyamanan dalam berzakat.*/Herim
