Di tengah hiruk-pikuk kehidupan kampus, seorang mahasiswa bernama Muhammad Fauzi Azzaini, atau yang akrab disapa Faiz, telah memilih jalan yang tak biasa. Lima hari dalam seminggu, selepas Asar hingga menjelang Magrib, ia mengabdikan dirinya untuk mengajar Al-Qur’an di Taman Al-Qur’an Al Hidayah Moncong Loe.
Faiz, yang saat ini tengah menempuh semester lima di sebuah perguruan tinggi swasta, telah menjadi sosok yang menginspirasi bagi 24 santri yang aktif belajar mengaji di bawah bimbingannya. Dengan penuh kesabaran, ia mengajarkan mereka membaca Al-Qur’an, memastikan setiap huruf dan tajwid terucap dengan benar.
Semangat Faiz untuk berbagi ilmu tak berhenti di situ. Dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan, ia mengadakan lomba bagi santri-santrinya.
“Tujuannya agar adik-adik semangat mengaji, selain itu menguji kemampuan dalam bacaan Al-Qur’an di depan umum,” ujar Faiz dengan tulus.
Kegiatan ini tak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga menjadi perayaan semangat belajar dan cinta terhadap Al-Qur’an. Hadiah-hadiah yang berasal dari infak santri dan bingkisan Al-Qur’an dari Laznas BMH Sulsel semakin menambah keceriaan acara tersebut.
Basori Shobirin, Kadiv Program dan Pemberdayaan BMH Sulsel, mengungkapkan harapannya agar para santri menjadi anak-anak yang sholeh dan menjadi pemimpin masa depan yang beriman dan bertakwa. Semangat Faiz dalam merajut mimpi di tengah dakwah dan pendidikan adalah bukti nyata bahwa generasi muda memiliki peran penting dalam membangun masyarakat yang lebih baik.
Kisah Faiz adalah pengingat bagi kita semua bahwa setiap individu memiliki potensi untuk memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitarnya.
“Semoga semangat Faiz terus menginspirasi banyak orang untuk berbagi ilmu dan kebaikan, serta berkontribusi dalam membangun generasi penerus yang berakhlak mulia,” tutup Basori.*/Herim
