Atas dukungan dan kepercayaan yang diberikan umat, BMH dapat mendistribusikan hewan qurban ke berbagai titik pedalaman. Satu di antaranya adalah warga Seko di Sulawesi Selatan.
“Alhamdulillah ada 4 ekor sapi yang BMH drop untuk warga pedalaman Seko, Luwu Utara,” terang Kadiv Program dan Pemberdayaan BMH Sulsel, Basori Shobirin (5/7).
Sekalipun perjalanan ke Seko begitu melelahkan, namun amanah umat harus tetap disalurkan sebaik mungkin.
“Perjalanan biasa bisa setengah bahkan satu hari. Tergantung kondisi medan jalanan, terlebih kalau hujan turun, bisa memakan waktu lebih panjang. Inilah lika-liku menuju lokasi yang harus menggunakan jasa ojek termahal di Indonesia,” imbuh Basori.
Tidak itu saja, dai tangguh BMH bersama masyarakat harus melakukan upaya tidak biasa dalam menyembelih sapi qurban.
“Hal ini karena memang tidak mungkin menarik sapi ke pemukiman warga. Selain memerlukan waktu lama, juga butuh tenaga banyak. Jadi, langsung ke tempat sapi biasa hidup sehari-hari. Karena ternak di seko memang dibiarkan liar dilepas di gunung-gunung,” tutur Basori.
Usai penyembelihan digunung, baru panitia akan turun membagikan daging ke masing-masing rumah warga.
“Di sini pembagian daging qurban tidak menggunakan kantong kresek, tapi ditusuk menggunakan tali rotan atau bambu, jadi memang ramah lingkungan,” ujar Basori.
Masyarakat Seko pun antusias menikmati daging qurban yang mereka olah dari awal hingga akhir secara gotong royong.
“Terimakasih para mudhohi BMH, qurban di sini menguatkan kekeluargaan, ukhuwah dan juga dakwah. Barakallahu fiikum jami’an,” tutur dai tangguh BMH, Ustadz Bachtiar.*/Herim
