Sumur bor merupakan teknik tepat menjawab masalah kekeringan bagi warga desa terpencil. Selain memiliki jangka manfaat yang lama, sumur bor juga mudah dalam perawatan daripada sumur biasa.
“Alhamdulillah BMH hadirkan sumur bor ke 34 di Kabupaten Bima, tepatnya di Yayasan Nuruddin Mahmud Zanki Pesantren Hidayatullah,” terang Kadiv Program dan Pemberdayaan BMH NTB, M. Zohri (13/7).
Sebelum adanya sumur bor ini, santri mendapati kesulitan mendapatkan air bersih. Mereka harus rela menunggu air mengalir dari kandang ayam yang merupakan milik warga.
“Kini cerita itu telah berakhir, para santri tak lagi kesulitan air bersih,” ungkap Ustadz faisal selaku pengurus pesantren.
Sumur bor memberikan perlindungan lebih baik dari kemungkinan tercemar, sehingga lebih aman bagi tubuh dan tidak mengandung campuran kandungan kimiawi dalam air.
“Air dari dalam tanah mengandung banyak mineral penting bagi kesehatan, sehingga aman untuk mandi, bahkan walaupun harus dikonsumsi, sejauh melalui proses pemasakan yang benar dan benar-benar mendidih,” tutur Zohri.
Jadi program ini menjawab banyak sisi, mulai kekeringan, hingga kesehatan hidup para santri dan warga.
“Inilah dedikasi umat untuk santri di Kabupaten Bima ini,” tutup Zohri.*/Herim