Laznas BMH bersama dai tangguh tidak saja hadir dalam program pemberdayaan, sosial dan ekonomi umat, tetapi juga penanaman karakter anak bangsa, yakni para santri.
“Kami setiap akhir pekan, selalu bersama santri melakukan aktivitas kerja bakti. Target bulan ini bagaimana halaman pesantren bersih, indah dan asri serta nyaman. Kita ingin setiap waktu memberi makna dan manfaat bagi kehidupan bersama,” terang dai tangguh BMH di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, Ustadz Muhammad Mujidi (1/10).
Kerja bakti sebagaimana jamak dipahami dapat memelihara lingkungan dari kerusakan dan ketidakrapian.
“Kita ingin menanamkan budaya hidup kebersamaan, team work dan bagaimana lingkungan terjaga secara bersama-sama, sehingga tidak ada sarang penyakit, seperti nyamuk dan lainnya,” imbuh Ustadz Mujidi.
Lebih jauh kata dai muda itu kerja bakti juga membangun kesehatan mental, karena ada interaksi, kebersamaan dan tentu saja dialog-dialog segar yang membangkitkan, walau kadang-kadang disampaikan dalam bentuk canda dan tawa.
“Mohon doanya, pesantren dan santri-santri kami jadi tempat yang kondusif untuk lahirnya santri berprestasi, peduli lingkungan dan tentu saja, kreatif serta siap menjadi pelanjut dakwah masa depan,” tutup Ustadz Mujidi penuh harap.*/Herim
