Dalam kemarau yang gersang, kesulitan air menjadi kondisi yang tak terhindarkan dalam kehidupan warga Dusun Magersari, Desa Sukoharjo, Kecamatan Bancar, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Merasa terpanggang panas matahari musim kering, warga dusun ini kerap kali merasakan gigitan dahaga yang tak tertahankan. Namun, tak ada sumber air yang bisa jadi andalan.
Adakalanya, warga harus merogoh kocek demi tetesan air yang sejuk. Mudah saja bagi yang memiliki uang.
Namun bagi mereka yang tidak mampu, langkah demi langkah dengan setia dilayangkan melalui jalan setapak, mencari titik-titik kehidupan dalam debit air yang kecil.
Menyadari kondisi itu Laznas BMH berkolaborasi dengan berbagai sektor, mensolusikan masalah itu dengan memberikan bantuan dalam bentuk sumur bor bagi warga.
“Sumur bor ini bukanlah sumur biasa, melainkan sumur yang berani menantang kedalaman bumi hingga 120 meter, bersemangat mencari sumber air yang jernih dan sehat,” terang Kadiv Program dan Pemberdayaan BMH Jatim, Imam Muslim, baru-baru ini.
Tak berhenti pada pengeboran sumur, Laznas BMH dengan penuh cinta melengkapi hal itu dengan menghadirkan rangkaian instalasi air bersih.
“Dengan intalasi air bersih, ibarat tubuh, Laznas BMH juga menyambungkan urat-urat dari pipa agar air bersih dari sumur bor mudah mengalir ke rumah-rumah warga, meski harus menempuh jarak sejauh 400 meter,” imbuh Muslim.
Air yang menyembur cukup besar, jernih, dan segar, menetes menjadi anugerah yang tak terhingga bagi warga sekitar.
“Air ini tidak hanya akan menghidupkan kehidupan sehari-hari mereka, tetapi juga akan menjadi tangan yang penyayang bagi tanaman-tanaman di lahan pertanian warga,” ungkap Muslim.
Ibu Mimin, warga Desa Sukoharjo, mengapresiasi hadirnya sumur bor ini dengan hati penuh syukur.
“Semoga inisiatif ini menambah barokah dan kesejahteraan bagi warganya. Terimakasih BMH, Baznas dan para donatur semuanya yang hadirkan kolaborasi untuk sumber kehidupan kami tetap tersedia di sini,” ucapnya, penuh kebahagiaan.*/Herim