Al-Qur’an, sebagai pedoman umat Islam, tetap menjadi sumber pengetahuan dan inspirasi sepanjang massa. Namun, ada tantangan ketika warga lanjut usia masih belum mampu membaca Al-Qur’an. Dengan komitmen kuat untuk memberikan dukungan dalam mengatasi buta aksara Al-Qur’an, Laznas BMH telah menghadirkan program bimbingan khusus dengan guru Al-Qur’an dan mendorong kegiatan pembelajaran Al-Qur’an di daerah minoritas.
Kisah positif ini datang dari Desa Durin Jangak, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, sebuah daerah dengan populasi Muslim yang relatif kecil dibandingkan dengan agama lainnya. Setiap minggu, sekitar 20 lansia berkumpul di Masjid Al-Jihad untuk belajar membaca Al-Qur’an dari dasar.
Usman Ali, Kepala Divisi Program Pendayagunaan BMH Sumut, menjelaskan bahwa program ini bertujuan memberikan motivasi dan harapan kepada lansia yang belum mampu membaca Al-Qur’an agar tetap semangat belajar, meskipun usia mereka sudah lanjut. Bagi setiap Muslim, belajar membaca Al-Qur’an adalah kewajiban.
“Untuk membantu mengatasi buta huruf Al-Qur’an, terutama di kalangan dewasa, BMH mengirimkan guru, menyediakan Al-Qur’an, dan memberikan santunan kepada guru setiap bulan,” ungkapnya.
Herawati, seorang guru ngaji, menyampaikan, “Majelis ini dilaksanakan setiap hari Rabu dan telah berjalan selama 5 bulan. Alhamdulillah, meskipun para peserta sudah berusia lanjut, mereka tetap antusias mengikuti pembelajaran ini.”
Berkat bimbingan dan kesabaran guru, hasilnya mulai terlihat. “Dalam pembelajaran Al-Qur’an dengan metode Iqra’, alhamdulillah, kemampuan mereka bertambah sedikit demi sedikit,” tambahnya.
Salah satu peserta lansia, Sri Wastati (58), mengungkapkan pengalamannya selama 5 bulan belajar, “Alhamdulillah, saya sudah mencapai jilid 5 Iqra’, berkat bimbingan dan kesabaran ustadzah. Kami juga mempraktikkan bacaan sholat dan menghafal berbagai jenis shalawat.”
Ia juga tak lupa menyampaikan terima kasih kepada BMH atas dukungannya.
“Kami tak henti-hentinya berterima kasih kepada BMH dan para donatur, semoga berkahnya selalu mengalir,” tutupnya dengan senyum penuh syukur.*/Herim
