woman-man-standing-top-stairs.jpg

Adab Terhadap Lawan Jenis

Bulan Februari sering diperingati anak muda dalam bentuk “bulan kasih sayang” hingga kehilangan adab terhadap lawan jenis

 

Oleh : Khairul Hibri

 

Bulan Februari sering diperingati anak anak muda sebagai bulan cinta/kasih sayang (Valentine’s Day). Beraneka ragam cara mereka lakukan untuk mengekspresikannya.

 

Cinta terhadap lawan jenis, merupakan fitrah manusia.  Meski mengakomodir fitrah alamiah (ketertarikan antar lawan jenis) ini, Islam tetap memasang rambu-rambu, tentu saja, untuk kebaikan manusia itu sendiri.

 

Sayangnya, banyak orang salah mengekspresikan kasih sayang dan cinta. Tidak sedikit terjerembab ke jurang salah, akibat tidak memahami adab-adab terhadap lawan jenis.

 

Bagaimana Islam mengatur hubungan dengan lawan jenis bukan mahram? Berikut ulasan adab tentang itu, sehingga tidak terjerembab dalam dosa, apalagi sampai ikut menyambut Valentine’s Day.

 

Pertama: Hindari khalwat alias berduaan. Hal ini sangat penting diperhatikan, sehingga diri selamat dari godaan setan dan hawa nafsu. Ketika laki-laki dan perempuan bukan mahram duduk berduaan (apalagi di lokasi sepi), sangat rawan tergelincir.

 

Dalam konteks kekinian, istilah berduaan, tidak hanya pertemuan fisik di suatu tempat tertentu. Dengan wasilah HP, seseorang juga bisa berkhalwat, dengan menghidupkan video call.

 

Dua model khalwat ini sama-sama berpeluang menggiring kepada perzinaan besar dan berpotensi mengarahkan kepada maksiat mata dan pikiran.       Untuk itu, hindarilah perilaku satu ini.

Yang pasti, jagalah kehormatan diri masing-masing, jangan terjebak bisikan setan.

 

Rasulullah ﷺ bersabda yang artinya; “Janganlah kamu sekali-sekali berkhalwat (berduaan) dengan perempuan kecuali dengan mahramnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

 

Sabda lain: “Ingatlah, bahwa tidaklah seorang laki-laki itu berkhalwat dengan seorang wanita kecuali yang ketiganya adalah setan.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

 

Kedua:  Menjaga pandangan. Dari sekian anggota tubuh manusia, pandangan mata menjadi salah satu sumber besar kemaksiatan. Karena itu, ia harus ditundukkan. Jangan dibiarkan ‘membelalaki’ segala sesuatu, khususnya berkaitan dengan pandangan terhadap wanita.

 

Rasulullah ﷺ menjelaskan, bahwa pandangan merupakan panah beracun iblis. Jika tidak ditahan, panah itu akan melukai diri, yang pada akhir bisa membinasakan si empunya.

 

Rasulullah ﷺ bersabda yang artinya; “Pandangan mata itu laksana panah beracun dari berbagai panah iblis. Maka dari itu, siapa saja yang menahan pandangannya dari keindahan-keindahan wanita, niscaya Allah akan mewariskan cahaya yang menghiasi dirinya.” (HR. Abdullah bin Mas’ud).

 

Seiring banyaknya konten di media sosial, banyak sekali konten-konten yang mengundang syahwat. Untuk  menghindarinya,  perlu kita tundukkan pandangan, agar ada kendali agar kesucian diri terjaga.

 

Ketiga: Menjaga tema pembicaraan. Bicaralah seperlunya karena konsep ini terbaik dalam bertutur kata dalam Islam. Istilah Nabi ﷺ qalla wa dalla (minimalis dan to the point).

 

Jangan bertele-tele, apalagi kalau sampai menjerumus kepada rayuan, gombalan, atau candaan yang berlebihan. Jelas akan membawa kepada hal yang negatif.

 

Selanjutnya, tentu harus menjaga penampilan. Khususnya bagi kaum hawa, pastikan menutup aurat dengan sempurna, menghindarkan penggunaan parfum berlebih, bersolek kelewat batas, dan “berpakaian tapi telanjang”.

Hal ini untuk menghindari tabiat wanita jahiliah yang acap mencari perhatian kaum laki-laki, dus, sebagai modal menjaga kesucian diri.*

Berita Terkait

Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Merupakan lembaga amil zakat yang bergerak dalam penghimpunan dana Zakat, infaq, sedekah, Wakaf dan Hibah berikut dana sosial kemanusiaan dan Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan, dan melakukan distribusi melalui program pendidikan, dakwah, sosial kemanusiaan dan ekonomi secara nasional.