wooden-figurine-with-speech-bubble-mingle-discussion-chatting-concept.jpg

Adab Curhat

Sesungguhnya setelah datang kesukaran akan ada kemudahan

Oleh: Khairul Hibri

Manusia dan masalah bak dua keping mata uang yang tidak  terpisahkan. Setiap hembusan nafas, setiap tapak kaki melangkah, masalah terus mengintai atau bahkan menyertai.

Masalah kadang datangnya secara tiba-tiba. Tak jarang juga secara maraton.

Yang masalah satu belum datang, tiba-tiba datang lagi masalah lain. Belum juga beres, tambah lagi masalah baru, dan seterusnya.

Sangatlah beruntung bila permasalahan itu bisa diselesaikan secara pribadi dan tuntas. Lebih-lebih kalau persoalan itu berkenaan dengan aib pribadi atau keluarga, akan lebih aman bila diselesaikan sendiri.

Sayangnya, yang terjadi tidak demikian. Tidak sedikit orang yang merasa tidak kuat mengetas persoalan yang dihadapi.

Biasanya, seseorang butuh sosok di luar dirinya, guna menumpahkan atau mencurahkan isi hati atau permasalahan. Ujungnya curhat dengan orang terdekat.

Mungkin tujuannya bagus untuk mencari solusi. Atau minimal ada yang bisa mendengarkan ‘keluhan’ persoalannya dan selesai.

Faktanya, yang terjadi saat ini banyak orang curhatanya justru di media sosial (di Facebook, Instagram, TikTok dll), di status WhatsApp yang ujunganya menjadi bumerang dirinya sendiri.

Lalu, bagaimana yang tepat? Berikut adab curhat;

Wadah Curhat

Pertama,  tentu saja terlebih dahulu melibatkan Allah Swt. Jangan sampai, fokus kita kepada sesama makhluk, lalu melupakan Allah Swt.

Padahal, Allah Maha Pendengar bagi setiap hamba-Nya yang bermunajat kepada-Nya.

Carilah waktu-waktu mustajabah, seperti sepertiga malam (sholat lail/tahajjud), dan tumpahkan curhatan kepada-Nya. Bermohon lah agar dicarikan jalan keluar terbaik.

Sungguh tidak ada tempat menggantungkan harapan yang paling baik bagi seorang mukmin, kecuali kepada-Nya.

Teladan orang-orang sholih terdahulu menjadi cerminan kita, terutama Rasulullah ﷺ. Khususnya, ketika beliau tengah dihinakan oleh penduduk Thoif.

Kepada Allah beliau curahkan isi hati beliau, sehingga Allah beri ketenangan, bahkan kemudian dipersembahkan pula kemenangan.

Demikian pula yang dilakukan oleh Nabi Ya’qub AS, ketika datang kabar kepada beliau tentang hilangnya dua anak kesayangan beliau; Nabi Yusuf AS dan sang adik. Kepada Allah semata beliau adukan kesedihan. Allah pun mengembalikan keduanya di sisi beliau.

Kedua, bila memang memerlukan pihak/orang lain, pastikanlah orang tersebut amanah, memiliki kredibilitas dan integritas, bisa menjaga rahasia dan tidak gampang membocorkan pada pihak lain,  lebih-lebih, bila berkenaan dengan aib.

Bila syarat-syarat tersebut tidak terpenuhi, sangat bahaya. Bukan selesai masalah yang didapat, malah bisa jadi persoalan baru yang datang, sebab semua orang akan menggunjing kita, karena kurang piawai dalam mencari sosok yang siap menerima curhatan.

Suatu ketika Rasulullah ﷺ bersama ibunda Aisyah tengah ada ‘persoalan.’ Kala itu Baginda Rasulullah   ﷺ  mengajukan untuk dicari penengah.

Dan terpilihlah pribadi termulia dari para sahabat yang ada; yaitu Abu Bak Ash-Shiddiq, yang tidak lain adalah ayahanda Aisyah dan mertua dari Rasulullah  ﷺ .

Jadi, ketika hendak curhat, lihat-lihatlah dulu kepribadian orang yang ingin dipercayai. Supaya ‘nasi tidak terlanjur menjadi bubur’ akibat salah orang.

Bila tidak menemukan dalam daftar yang ada, rasa-rasanya, memfokuskan curhatan kepada Allah SWT semata itu jauh lebih baik. Kalau tidak, tulislah di catatan pribadi, sebagai tempat ‘pelampiasan’.

Teruslah berusaha menyelesaikan permasalahan. Kuatkan doa karena sesungguhnya, setelah kesukaran itu akan ada kemudahan.

Semoga Allah senantiasa memberi jalan keluar atas setiap persoalan yang kita hadapi. Aamiin.*

Berita Terkait

Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Merupakan lembaga amil zakat yang bergerak dalam penghimpunan dana Zakat, infaq, sedekah, Wakaf dan Hibah berikut dana sosial kemanusiaan dan Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan, dan melakukan distribusi melalui program pendidikan, dakwah, sosial kemanusiaan dan ekonomi secara nasional.