Di Aula Kampus 2 Sekolah Tinggi Agama Islam Luqman Al-Hakim (STAIL) Surabaya, puluhan dai muda berkumpul, bukan hanya untuk mengasah kemampuan berdakwah, tetapi juga memperdalam pemahaman tentang zakat (30/8/24).
Laznas BMH menggelar acara Literasi Zakat, membekali para dai muda dengan pengetahuan komprehensif tentang zakat sebelum mereka terjun ke medan dakwah.
“Zakat bukan hanya kewajiban, tapi juga alat pemberdayaan umat,” ujar Indokhul Makmun, Sekretaris Lembaga BMH Jatim, dengan semangat.
“Dai muda harus memahami ini, agar mereka bisa mengajak umat untuk berzakat dengan benar dan memanfaatkannya untuk kebaikan bersama sebagai tuntunan Islam dan regulasi negara kita,” ujarnya.
Antusiasme terpancar dari wajah para dai muda. Mereka aktif bertanya, berdiskusi, dan menggali lebih dalam tentang teori zakat, studi kasus, hingga peran zakat dalam pembangunan masyarakat. Bekal ilmu ini akan menjadi senjata ampuh bagi mereka dalam menjalankan tugas mulia di berbagai pelosok negeri.
“Dengan pemahaman yang baik tentang zakat, kami siap menjadi dai yang tidak hanya berdakwah, tapi juga menggerakkan kesadaran zakat di tengah masyarakat,” ujar salah seorang dai muda dengan penuh semangat.
BMH, melalui program ini, telah menanamkan benih-benih perubahan di hati para dai muda.
“Mereka bukan hanya akan menjadi penyampai pesan agama, tapi juga agen pemberdayaan umat melalui zakat. Semoga langkah mereka diberkahi, membawa manfaat bagi masyarakat dan agama, masyarakat dapat semakin intens menerima pemahaman zakat dari dai-dai muda ini yang tidak lama lagi akan ditugaskan ke berbagai titik pelosok negeri,” tutup Indokhul.*/Herim
