Thoriq Musaddik (22) merupakan dai tangguh BMH. Usianya yang muda bukan sebatas angka. Itu tampak dari giatnya ia menimba ilmu di Institut Teknologi Habibie di Parepare, Sulawesi Selatan dan semangat yang tinggi dalam dakwah.
Ia terampil membagi waktu, sehingga kuliahnya di Fakultas Ilmu Komputer berjalan dengan baik. Pun pengabdian kepada negeri dengan berdakwah melalui Rumah Quran Hidayatullah Parepare juga berjalan maksimal.
“Ia dai tangguh muda yang benar-benar disiplin, tekadnya kuat dalam belajar dan antusias dalam berdakwah,” ungkap Kadiv Program dan Pemberdayaan BMH Sulsel, Basori Shabirin (12/11).
Keterbatasan dalam kuliah dan dakwah tak membuat nyalinya ciut. Setiap hari Thoriq harus jalan kaki, baik tujuannya kuliah atau pun mengaar ngaji di beberapa Rumah Quran Hidayatullah.
“Jalan kaki perlu waktu 10 menit. Enjoy, hitung-hitung olahraga. Ya sedeiki keringetan, tapi gak ngaruh,” tutur Thoriq.
Aktivitas itu ia jalani setiap hari selama tiga tahun. Kalau lelah, sesekali ia meminjam motor untuk berangkat mengajar ngaji. “Sesekali ngojek juga,” imbuhnya.
Setiap hari Thoriq mengajar di Rumah Quran Hidayatullah di Parepare yang jumlahnya genap 10 Rumah Quran. Tidak kurang dari 157 santri sangat berbahagia memiliki guru muda seperti Thoriq.*/Herim